Rabu, 08 April 2009

Ahli Kitab

SASARAN PERTAMA
"Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, diantara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik." (QS. Ali Imran (3) : 110).
Membiarkan Mereka Sendiri?
Ayat di atas adalah salah satu ayat kitab suci Al-Qur'an yang paling sering dipakai untuk menerangkan beberapa hal. Saya telah mendengar lusinan ceramah yang membawakan setengah pertama dari ayat tersebut, berhenti pada kata "Allah" diikuti dengan penjelasan yang berbeda. Hal yang sama saya lakukan dengan penjelasan lebih dari setengah lusin topik yang berbeda.

Selama sesi tanya jawab di akhir ceramah di Newcastle (sebuah kota di Northen Natal, Afrika Selatan), saya ditanya mengapa dalam ceramah dan tulisan saya tidak membiarkan saja orang-orarig Yahudi dan Kristen. Dalam menjawab per-tanyaan ini, saya membaca setengah pertama dari ayat di atas, dan meminta kepada pendengar yang sudah mengenal kutipan tersebut mengangkat tangan. Sebelas orang dari seki-tar 300 pendengar mengangkat tangannya. Saya kemudian meminta kepada 11 orang tersebut untuk menurunkan ta-ngannya jika ada yang hafiz Qur'an karena mereka tentunya mengetahui keseluruhan ayat tersebut berdasarkan daya ingatnya yang baik. Tiga dari sebelas orang tersebut menu-runkan tangannya. Saya meminta sisanya yang berjumlah delapan orang untuk menyelesaikan setengah yang berikut-nya dari ayat tersebut, dan semuanya salah. Hal yang sama juga saya alami pada masa lalu ketika harus mengingat ayat tersebut.

Berdasarkan pengalaman, belum pernah saya mende-ngar sebuah penjelasan dari setengah berikutnya ayat ini, dan juga tidak seorang komentator Qur'an pun telah berkata sesuatu tentangnya. Sepertinya ada suatu konspirasi dalam hal ini. Tetapi tidak ada konspirasi. Setengah pertama dari ayat tersebut dapat dipakai untuk menjelaskan atau mempe-ringatkan penyimpangan sesuai dengan penyimpangan yang dilakukan. Mereka tampaknya terlalu puas hanya dengan setengah pertama ayat tersebut.

Jawaban untuk pertanyaan, "Mengapa mengusik orang--orang Yahudi dan Kristen?" dapat ditemukan dalam sete-ngah yang berikutnya dari kutipan Al-Qur'an di atas,
"Sekiranya Ahli Kitab (maksudnya Yahudi dan Kris-ten) beriman (terhadap kitab suci Al-Qur'an) tentulah itu lebih baik bagi mereka (dengan kata lain, juga baik untuk kamu, umat Islarn) di antara mereka (yaitu Yahu-di dan Kristen) ada yang beriman, tetapi kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik." (QS. Ali Imran (3): 110)

Pada awalnya, dalam ayat yang memperkenalkan risa-lah ini, Allah menganugerahkan kepada umat kemuliaan, hak-hak istimewa dan status yang tinggi, menjadi "Orang-orang terbaik yang dilahirkan untuk umat manusia". Kemu-liaan dan status yang tinggi ini berarti membebankan kepada kita tugas dan tanggung jawab agar tidak mementingkan diri sendiri serta membagi status yang mulia ini dengan umat ma-nusia lainnya.
Ahli kitab -Yahudi dan Kristen- adalah sasaran per-tama kita, karena mereka telah dipersiapkan untuk meneri-ma pesan ini. Selain itu, banyak Nabi telah menyampaikan pesan ini kepada mereka. Mereka tidak mengingkari kitab suci yang dibawa oleh nabi-nabi tersebut dan membanggakan wahyu Taurat, Zabur dan Injil dari masing-masing Nabinya. Karena itu mereka adalah umat yang paling tepat dan paling siap menerima Islam. Mereka seharusnya yang paling utama menyampaikan keinginan mereka terhadap keinginan Allah dalam Islam -sebuah wahyu yang terakhir telah ada dan dikonfirmasikan kepada mereka: Tetapi mereka jugalah yang pertama menolaknya: mengapa menolak? Apa pertimbang-an mereka?

Namun demikian, tidak semua mereka telah sesat, Allah meyakinkan kita bahwa di antara kaum Yahudi dan Kristen terdapat sebagian yang beriman dengan tulus, "Teta-pi kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik."
Bagi Umat Kristen yang Baik
Kita harus menerapkan metoda penyampaian pesan yang paling efektif, baik kepada orang yang baik dan juga orang yang suka menentang dan sombong. Untuk orang yang baik di antara mereka, bukalah kitab suci Al-Qur'an dan terangkan ayat-ayat pada surat ke 3, dimulai dengan ayat 42 ini:

"Dan (ingatlah) ketlka Malaikat (Jibril) berkata, 'Hai Mariam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu, melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu).
Hai Mari,am, ta'atlah kepada Tuhanmu, sujud dan ru-ku'lah bersama orang-orang yang ruku.'
Yang demikian itu adalah sebagian dari berita-berita ghaib yang Kami wahyukan kepada kamu (ya Muham-mad); padahal kamu tidak hadir beserta mereka, ketika mereka melemparkan anak-anak panah mereka (untuk mengundi) siapa diantara mereka yang akan memeli-hara Mariam. Dan kamu tidak hadir di sisi mereka ke-tika mereka bersengketa.
(Ingatlah), ketika Malaikat berkata, `Hai Mariam sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalrmat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al-Masih `Isa putera Mariam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah), dan dia berbicara dengan manusia da-1am buaian dan ketika sudah dewasa dan dia termasuk di antara orang orang yang saleh. "

Mariam berkata, "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak; padahal aku belumn pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun."Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehen-dak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya, "Jadilah", lalu jadllah dia:
Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al-Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil. Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka), "Sesungguh-nya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mu'jizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung, kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di ru-mahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh berrman." (QS. Ali Imran (3): 42-49).

Dalam pendekatan Anda terhadap umat Kristen, buat-lah asumsi bahwa setiap orang Kristen adalah Kristen yang baik dan tulus, kecuali jika mereka membuktikan yang seba-liknya. Baca ayat-ayat Al-Qur'an di atas jika mungkin bersama lafal Arabnya- frase demi frase. Anda tidak dapat membayangkan pengaruh yang dahsyat dari kalimat-kalimat Allah ini yang dialami pada pendengar. Saya berulangkali melihat air mata keluar dari mata para pendengar persis se-perti dinyatakan dalam Qur'an yang mulia:

"Dan apabila mereka mendengarkan apa yang ditu-runkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan airmata disebabkan kebenaran (Al-Qur'an) ... " (QS. Al-Maidah (5): 83).
Ini adalah pendekatan yang positif. Perlakukan mere-ka dengan baik dan perasaan sayang yang patut mereka teri-ma. Tetapi jika mereka menampakkan kebencian dan kese-ngitan mereka terhadap Nabi Muhammad, kitab suci Al--Qur'an dan Islam, kita berhak mengubah pendekatan yang dilakukan. Dalam menghadapi kejadian seperti ini kita telah diberi peringatan melalui kalimat terakhir yang dikutip dari ayat pada permulaan bab ini:

"Tetapi kebanyakan mereka adalah orang orang yang fasik. "


BERALIH MENGUASAI
Strategi Baru Umat Kristen
Setelah 15 tahun berusaha keras, akhirnya pada tahun 1992 saya mendapatkan sebuah visa untuk mengunjungi Sudan. Saya diterima oleh negara tersebut, dan melakukan sebuah ceramah keliiing. Tujuan ceramah keliling ini adalah untuk mempersenjatai para-saudara Muslim dalam mengha-dapi Misionaris Kristen yang sedang mencoba mendapatkan pengaruh di sana. Pada saat tanya jawab di akhir salah satu ceramah di Khartoum, seorang mahasiswa mengajukan per-tanyaan:

"Para aktivis Kristen dari Inggris dan Amerika sering mengunjungi rumah kami di Khartoum: sebagai Muslim kita menerima mereka dengan tradisi Arab yang ramah (menjadi bagian dari keluarga tanpa formalitas).
"Setelah duduk, Misionaris ini menanyakan apakah sebagai Muslim kami percaya pada hari pembalasan? Jawab-an kami adalah 'tentu saja!' Mereka melanjutkan dengan per-tanyaan lain: 'Setelah dihisab, Anda akan mendapatkan sur-ga jika Anda pantas atau neraka jika Anda patut mendapat-kannya. Anda percaya hal tersebut?' Seperti sebelumnya, jawaban kami adalah 'ya!'. Dalam sebuah strategi yang diren-canakan dengan baik, hal ini diikuti dengan pertanyaan keti-ga: 'Di mana letaknya surga Anda ini, di bumi atau di langit? Apa yang dikatakan Al-Qur'an Anda? Kami ingin tahu jawaban Anda."

Penyelidikannya ada dalam pertanyaan - "Apa yang dikatakanAl-Qur'an Anda?" Jika jawaban Anda "Dibumi," dia akan bertanya, "Tunjukkan pada saya! (maksudnya dalam Al-Qur''an)." Jika Anda menjawab "Di langit" dia sudah siap dengan pertanyaan yang sama, "Tunjukkan pada saya!" Lawan Anda sudah terlatih dan dipersenjatai dengan baik. Dia telah mempelajari kliennya dengan baik. Dia telah menemukan bahwa 90% Muslim, meski mereka mempunyai pilihan, apakah untuk "Bumi" atau "Langit", mereka tidak akan dapat menunjukkan ayat yang spesifik dalam Al-Qur'an yang mendukung pendapat mereka. Ini tepat sekali dengan pengakuan yang diinginkannya dari Anda. Sekali mengakui ketidak mampuan Anda dalam membuktikan ayat Al-Qur-'an, maka dia akan membentangkan jebakan dan berkata, "Ijinkan saya memperlihatkan kepada Anda apa yang dikata-kan Injil." Dia telah memberikan kesempatan pertama kepa-da Anda untuk menjelaskan kepadanya ayat Al-Qur' an. D an karena Anda gagal; secara moral Anda wajib mendengarkan penjelasannya. Sebuah permintaan yang sopan agar Anda mendengarkannya, dan kita sebagai Muslim adalah orang--orang yang sopan.

Setelah memaksa Anda menjadi patuh tidak berdaya, dia pergi dengan meninggalkan sebuah brosur yang indah dengan teknik pewarnaan yang meriah. Sebuah brosur yang berjudul "Bagaimana menemukan jalan menuju Surga" da-lam sebuah bahasa pilihan Anda.
Pertanyaannya adalah: Apakah jawaban Al-Qur'an terhadap teka-teki Kristen tersebut: Apakah surga umat Is-lam di bumi atau di langit?"
Kepada para hadirin di Khartoum saya berterus terang mengaku bahwa jika pertanyaan tersebut diajukan kepada saya, saya harus mengatakan dengan jujur terhadap lawan Kristen tersebut bahwa "Saya tidak tahu." Saya akan menga-kui bahwa saya malu pada diri sendiri. (Sampai saat ini saya belum menemukan jawaban Al-Qur' an tentang hal tersebut).

Setelah menyerah, kita harus beralih menguasai mu-suh. Saya akan mengatakan kepadanya bahwa saya tidak me-ngetahui Al-Qur'an sebaik yang seharusnya, "Saya menga-kuinya, tetapi apakah Anda mengetahui Injil Anda?" Dia terlalu sombong untuk menjawab, "Tidak" Dia memegang sebuah Injil di tangannya. Dia telah dipersenjatai dengan baik. Saya akan memintanya, "Dapatkah saya melihat Injil Anda?" Misionaris tersebut akan sangat gembira dengan per-mintaan tersebut. Anda menolongnya dalam menjalankan misi mereka. Saya membuka kitab pertama Injil yang dina-makan Kejadian. (Injil Katholik Roma memiliki 73 kitab di dalamnya, sedangkan Protestan mempunyai 66 kitab). Kete-rangan lebih lanjut dapat Anda baca dalam bagian 3 buku ini.

Saya menyerahkan kembali Injil tersebut dengan posisi terbuka pada kitab Kejadian pasal 19 dan menunjukkan ayat 30, kemudian memintanya membaca dengan keras agar saya dapat mendengarnya. Dia terlalu pintar untuk melakukan hal tersebut. Dia dilatih untuk tidak mengikuti instruksi Anda tetapi membaca hanya yang telah dipilihnya. Dia mengamati ayat tersebut, lalu tersenyum "licik". Dia akan mengalihkan permasalahan. Tanyakan kepadanya, "Ada apa? Apakah itu bukan kitab Tuhan?" Dia berkata, "Ya." Maka bacalah! Jika dia membaca, apa yang dibacanya? Saya memberikan kepa-da para pendengar intisari ayat ini dan ayat 15-18 pasal 38 sertajuga ayat 22 pasal 35 pada kitab Kejadian yang sama, dengan memberi pertanyaan kepada penginjil tersebut "Apa kandungan moralnya?" "Apa kandungan moral dari semua ayat (cerita) ini?"

Kita menceritakan kepada anak-anak kita berbagai anekdot, dongeng - (Rubah dan Anggur, Srigala dan Anak Biri-biri, Anjing dan Bayangannya, dan lain-lain"), tidak ha-nya untuk hiburan, tetapi juga untuk menanamkan nilai-nilai moral kepada mereka. Di balik cerita ini ada sebuah kan-dungan moral. Kita mengajari anak-anak agar jangan seperti rubah yang serakah, yang ketika tidak bisa meraih serumpun anggur lalu berkata bahwa "Anggur tersebut asam." Jangan seperti anjing serakah, yang ketika melihat bayangannya dalam air kemudian melepaskan tulang yang berada dalam mulutnya untuk mendapatkan tulang yang berada pada an-jing yang dilihatnya dalam bayangan tersebut. Ada sebuah pesan moral di balik cerita-cerita ini! Oleh karena itu, apakah nilai moral di balik, 'Anakperempuan menggoda ayah mere-ka, bermalam- malam dan mendapatkan anak haram melalui ayah mereka." (Kejadian 19: 30-36) atau "Seorang anak laki-laki berhubungan dengan ibunya." (Kejadian 35: 22) atau juga "Seorangayah berhubungan dengan menantunya sehingga memperoleh anak kembar dari menantunya tersebut." (Keja-dian 38: 15-18)? Jika tidak ada pelajaran moral yang dapat dipelajari dari penggambaran pornografi dalam apa yang dinamakan "Kitab Tuhan" ini, maka semua itu tidak bermo-ral!

Tak diragukan lagi, para pendengar akan tergetar hati-nya dengan cara beralih menguasai dalam menghadapi mi-sionaris Kristen.
Combat Kit
Dalam perjalanan pulang kembali ke Afrika Selatan, saya menulis sebuah artikel bagaimana menghadapi misiona-ris yang datang mengganggu umat Islam di rurnah-rumah mereka. IPCI menerbitkan 100.000 salinan manual ini -"Combat Kit" - yang didistribusikan secara gratis di seluruh dunia. Dapatkan salinan gratis dari Islamic Propagation Centre International (IPCI), 124 Queen Street, Durban 400I South Africa Telp (27-31)3060026, Fax (27-31) 3040326.

Salinan ini adalah sebuah buku instruksi, dan bukan untuk hiasan. Segera setelah Anda mendapatkannya, lihatlah indeks pada halaman satu dan ikuti instruksi-instruksi yang terdapat pada halaman dua.
Untuk memulai latihan, Anda membutuhkan Injil. Jika Anda tidak memiliki, maka belilah sebuah Injil dalam bahasa pilihan Anda, sebaiknya Versi King James (KJV= King James Version).
Saya meminta murid saya membuka sampul depan In-jil yang mereka miliki dan meminta agar mereka menempel-kan salinan "Combat Kit" secara permanen ke Injil tersebut. Jika tidak, salinan manual tersebut mudah tercecer atau hilang. Begitu "Combat Kit" melekat di tempatnya, murid tersebut siap untuk melakukan langkah pertama. Saya me-mintanya membuka indeks pada halaman satu. Sewaktu me-lihat-lihat topik yang ada di dalamnya, mata kami berhenti pada item 16, yaitu: "Perzinahan: Tipe-tipe perzinahan di dalam Injil ... halaman 13"

INJIL: BUNGA RAMPAI INCEST (PERZINAHAN)
Pada umumnya pembaca akan kaget mendapatkan judul seperti itu di dalam sebuah kitab yang diatributkan kepada Tuhan. Anda harus membacanya sendiri agar dapat percaya. Pembaca dengan cepat mengacu ke halaman 13 untuk merasakan lebih dahulu bagian yang paling senonoh dari "Combat Kit". Di awal halaman terdapat definisi dari Kamus New Collins (New Collins Dictionary).
INCEST: "Hubungan seksual antara 2 orang yang mempunyai hubungan yang sangat dekat." Kamus Oxford menam-bahkan kalimat - "Untuk menikah."

Pada hari Miriggu pagi, ketika sedang meneliti hal ini, saya dikunjungi oleh dua orang penginjil keliling. Mereka datang untuk memberi saya solusi dalam mengatasi masalah dunia dari Injil yang "Suci". Saya mengalihkan pembicaraan, dan memberitahukan mereka bahwa saya hampir menyele-saikan tulisan tentang bunga rampai "Incest". Saya bertanya, "Apakah mereka merigetahui arti kata tersebut?" Mereka mengatakan bahwa mereka mengetahui. Saya menjelaskan arti kata tersebut kepada mereka. Yaitu tentang hubungan sek-sual antara .... Ayah dan anak perempuannya, antara anak laki-laki dan ibunya, antara ayah dan menantu perempuan-nya, antara kakak dan adik.

Saya menanyakan apa yang akan mereka katakan jika setelah esai tentang masalah tersebut selesai, saya memberi-kannya kepada adik atau anak perempuan mereka yang ma-sih muda untuk membacanya. Mereka berdua bereaksi de-ngan mengatakan akan menahan saya!
Saya bertanya mengapa? Mereka mengatakan bahwa perbuatan saya memberikan buku yang mesum, kotor dan tidak bermoral kepada orang yang mereka cintai adalah sebuah serangan terhadap kesuci-an mereka. Saya mengatakan tidak akan menyalahkan mere-ka atas reaksi keras tersebut. Tetapi bagaimana jika ajaran mesum dan perzinahan yang tidak bermoral tersebut diambil dari yang dinamakan "Kitab Tuhan", kitab suci Injil. "Tidak mungkin", mereka berseru dengan marah. Injil tidak berisi pornografi seperti itu! Buktikan! Mereka meminta!"

Saya bertanya, "Buku yang berada di tangan Anda, apakah itu Injil?" (Para penginjil selalu membawa sebuah Injil) "Ya!"jawabnya. "Bolehkah saya melihatnya?" Injil ter-sebut diberikan kepada saya. Saya membuka Kejadian pasal 19 dan menunjukkan ayat 30, saya meminta salah seorang dari mereka membacanya. Penginjil tersebut melihat ayat itu lalu "tersenyum menyeringai". Dia ingin mengalihkan per-masalahan. Saya bertanya, "Ada apa, apakah itu bukan Fir-man Tuhan?", "Ya," jawab mereka tanpa berfikir lagi "tetapi ... tetapi .... " Namun ketika didesak, apa yang dibaca orang Kristen tersebut? Lihatlah salinan aktual dari kitab suci terse-but pada bagian bawah bab ini.

Kedua salinan tersebut berasal dari Versi King James (KJV). Anda akan melihat adanya sedikit variasi antara ke-dua salinan tersebut. Pada ayat 32 versi pertama dibicarakan anak-anak perempuan Lot (Nabi Luth) yang ingin "memper-tahankan benih ayah kita," sementara pada versi kedua ditu-lis dengan "mempertahankan keturunan ayah kita," tetapi terjemahan Injil yang lebih modern berbicara terus terang. Mereka berbicara secara jujur dan terus terang:-
"Pada malam itu mereka (kedua anak perempuan Lot) memberi ayah mereka (Lot) minum anggur, lalu anak perempuan yang lebih tua berhubungan seksual de-ngannya .... "
Keesokan harinya berkatalah sang kakak kepada adik-nya: "Tadi malam aku telah tidur dengan ayah; Sebaik-nya malam ini kita beri dia minum anggur lagi; masuk1ah engkau untuk tidur dengan dia, sehingga masing-masing kita akan mempunyai anak dari ayah kita. Demikianlah pada malam itu juga mereka memberi ayah rnereka minum anggur, lalu anak perempuan yang lebih muda berhubungan seksual juga dengan ayahnya; ....
Dengan cara ini mengandung kedua anak Lotitu dari ayah mereka. "
(Injil - Kejadian 19: 33-36*) (Dari Good News Bible in Today's English)

Sebagai hasil dari hubungan haram dan perzinahan ini, kedua anak Lot masing-masing mendapatkan seorang anak yang terkenal dalam Injil sebagai nenek moyang Amon dan Moab, komunitas yang dijaga dan dilindungi secara khusus dalam "Kitab Tuhan". Bangsa Yahudi harus memusnahkan orang-orang Palestina tanpa kecuali, tetapi bagi keturunan Lot dari hasil perbuatan zinah, Tuhan mempunyai perlaku-an khusus yang lunak:
"Tuhan berkata kepadaku (Musa). Pada hari ini engkau (bangsa Israel) akan berjalan melintasi perbatasan Moab, yakni Ar, maka engkau sampai ke dekat bani Amon. Janganlah melawan mereka dan janganlah menyerang mereka, sebab Aku tidak akan memberikan kepadamu apa pun dari negeri Bani Amon itu menjadi milikmu, karena Aku telah memberikannya kepada Bani Lot menjadi miliknya." (Injil - Ulangan 2: 18-19).

Bangsa Amon dan Moab tidaklah lebih baik dari sepu-pu Palestina mereka. Dalam pandangan Injil mereka hanya-lah benih dari Lot, seorang keturunan zinah! Tanyakan kepa-da para penginjil, "Apa kandungan moral, pelajaran yang bisa dipelajari dari cerita mesum yang vulgar ini?" Jika tidak ada kandungan moral -dan memang tidak ada- lalu me-ngapa Tuhan tidak mencela Lot atau mendatangkan syphil-lis, gonorrhoe atau AIDS kepadanya? Bahkan sebaliknya, keturunannya adalah bangsa yang diberkahi dalam pandang-an Tuhan. Nilai moral bagaimana yang bisa Anda dapatkan?

Penegasan Seorang Psikolog
Dr. Vernon Jones, seorang psikolog Amerika yang ter-nama, melakukan eksperimen pada sekelompok anak seko-lah yang usia dan status pendidikannya sama. Cerita tertentu dengan bias khusus diceritakan ke anak-anak tersebut. Ke-simpulannya adalah, cerita-cerita ini membuat "perubahan kecil tetapi permanen pada karakter anak-anak ini, meski di dalam situasi kelas yang terbatas." Yang agak mengheran-kan, seorang penginjil Evangelist yang berpengaruh, Jimmy Swaggart, dalam bukunya tentang "Incest" (perzinahan) meratapi adanya perzinahan antara para ayah dan anak perempuannya yang telah mencapai proporsi yang endemik di USA. Ada sebuah hukum yang berlaku: secara fisik Anda adalah apa yang Anda makan dan secara moral dan mental Anda adalah apa yang Anda baca!

Sebelum melangkah lebih lanjut, bukalah Injil Anda pada Kejadian bab 19 ayat 30-36, dan beri bingkai ayat-ayat ini seperti Anda lihat pada bagian bawah bab ini, dan tulis pada bagian atas halaman tersebut dengan tulisan yang besar, dicetak tebal dan diberi garis bawah: "Perzinahan antara ayah dan anak perempuannya". Di bagian bawah halaman tersebut terdapat referensi berikutnya dalam topik: "Perzinahan antara ibu dan anak laki-lakinya Hal. ...?" dengan tipe ketebalan huruf yang sama.

Dapatkan referensi berikutnya dalam Injil Anda - Ke-jadian 35: 32, dan isikan dalam nomor halaman (seperti yang Anda lihat telah dilakukan) pada bagian bawah bab ini. Perhatikanlah nomor halaman yang berbeda--beda dalam Injil yang berbeda. Jadi yakinkan nomor ha-laman tersebut sebelum memberi nomor dalam Injil Anda.
Dengan Kejadian 35 dalam keadaan terbuka, beri bing-kai ayat 22 seperti terlihat pada halaman 264 dan 265, dan tulis judul dalam huruf tebal: "Perzinahan antara anak laki-laki dan ibunya, " dan garis bawahi. Pada bagian bawah halaman tersebut, tulis: "Perzinahan antara mertua dan menantu perempuannya Hal. ...?" Lihat Kejadian 38 ayat 15-18 dan ulangi latihan memberikan nomor halaman dan membingkai ayat tersebut seperti yang telah Anda lakukan dalam 2 contoh sebelumnya. Kemudian kembali ke "Combat Kit" halaman 13 dan 14, dan selesaikan latihan menandai Injil Anda untuk menghadapi setiap "penginjil Kristen" yang mengetuk pintu Anda. Semakin baik persiapan Anda, maka penginjil tersebut akan menjadikan layang-layang sebagai pesawatnya.

Secara sekilas lihat kembali 2 halaman dibelakang (264 dan 265), danjudulnya: "Perzinahan antara Anak Laki-laki dan Ibunya."
Baca ayat 22 di sana. Kedua salinan tersebut berasal dari versi King James (KJV yang paling terkenal. Tipe yang lebih besar berasal dari KJV dalam "Revisi Utama Keli-ma"nya. Sesudah merevisi kitab tersebut lima kali, orang--orang Kristen masih menyebutnya versi King James (!). Ban-dingkan kedua salinan tersebut. Mereka mulai -"Dan terjadi-lah," dan "Dan maka terjadilah." Umat Kristen belum mem-bebaskan diri mereka dari sindrom "Pada mulanya". Lihat The Choice jilid I, tentang penyakit abadi ini.

Terjemahan Modern Lebih Eksplisit
Kedua kutipan tersebut membicarakan- "Ruben per-gi dan berbaring dengan Bilhah." Injil Katholik Roma versi Douay menggunakan pilihan kata yang berbeda, yaitu "Ru-ben pergi dan tidur dengan Bala," (maksudnya Bilhah). Tulis-an yang berlainan ini tidak mengatakan kepada kita berapa usia Ruben. Tidak ada seorang pun yang heran mendengar seorang anak berusia 5 atau 10 tahun tidur dengan ibunya atau ibu tiririya, untuk menghangatkan diri. Versi "The New Century" dalam Injil Anak-anak Internasional (diterbitkan oleh "Word Bibles" Word (ITK) Ltd, Milton Keynes, Inggris) tidak menghendaki anak-anak Kristen menerka-nerka arti kata "berbaring" atau "tidur". Mereka bahkan mengeluarkan para penginjil dari kesulitan menerangkan kata-kata sederha-na yang mereka sendiri ragu atas interpretasinya. Terjemah-annya adalah -"Ruben melakukan hubungan seksual de-ngan seorang budak wanita Israel yang bernama Bilhah."

Dapatkah mereka menyatakannya dalam bentuk yang lebih sederhana bagi "para penganut kelahiran kembali" yang tidak pernah menjadi dewasa?
Dari 12 anak Yakob, Ruben adalah "anak pertama", putra tertua, yang dalam usianya yang sebaik-baiknya, mem-perkosa ibunya! Meski disebut "budak wanita" atau "gun-dik", dia adalah istri ayahnya, (dan istri ayah Anda adalah seorang ibu dalam definisi apa pun).
"Istri" dan "gundik" adalah istilah yang sinonim dalam Injil. Periksa dalam Injil Anda di rumah:
(a) Ibrahim mengambil pula seorang istri, namanya Ketura. (Injil - Kejadian 25: 1)

Kitab Kejadian dikenal sebagai kitab pertama Musa Alaihis salam. Tuhan Yang Maha Kuasalah yang dianggap telah mendiktekan kelima kitab Taurat Yahudi yang sekarang diterima oleh semua umat Kristen sebagai Firman Tuhan. Pada kitab pertama dari lima kitab ini, Tuhan Yang Maha Kuasa mengatakan kepada Musa Alaihis-salam bahwa "istri" ketiga dari temannya, Ibrahim Alaihis-salam adalah Keturah, dua yang sebelumnya adalah Sarah dan Hajar. Jika Tuhan Musa Alaihis salam sendiri mengetahui bahwa Ketu-rah sebagai "istri" Ibrahim, lalu siapa yang mempunyai keberanian menentang-Nya dan mencemarkan nama Keturah? Tetapi "beberapa penulis yang "tidak diketahui" dari kitab 1 Tawarikh, bab satu, ayat 32, berani mengubah kata-kata yang didiktekan Tuhan kepada Musa Alalhis-salam dari "Istri" menjadi "Gundik", kecuali jika yang dimaksud sama. Sebaliknya, penginjil seharusnya mengetahui bahwa masih terdapat kontradiksi yang lain di dalam Injil. Lihat pada in-deks "Combat Kit" dalam kontradiksi dalam injil dan tam-bahkan point ini dalam daftar Anda.

--------------
Perzinahan antara Ayah Dengan Anak Perempuannya
LOT DAN KEDUA ANAKNYA
[30] Pergilah Lot dari Zoar dan ia menetap bersama-sama dengan kedua anaknya perempuan di pegunungan, sebab ia tidak berani tinggal di Zoar, maka diamlah ia dalam suatu gua beserta kedua anaknya. [31] Kata kakak-nya kepada adiknya: "Ayah kita telah tua, dan tidak ada laki-laki di negeri ini yang dapat menghampiri kita, seperti kebiasaan seluruh bumi. [32] Marilah kita beri ayah kita minum anggur, lalu kita tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita. [33] Pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu masuklah yang lebih tua untuk tidur dengan ayah-nya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun. [34] Keesokan harinya berkatalah kakaknya kepada adiknya: "Tadi malam aku telah tidur dengan ayah; baiklah malam ini juga kita beri dia minum anggur; masuklah engkau untuk tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita." [35] Demikianlah juga pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur; lalu bangunlah yang lebih muda untuk tidur dengan ayahnya; dan ayah-nya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan / ketika ia bangun. [36] Lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah mereka.

Perzinahan Antara Anak Laki-laki Denbgan Ibunya
[22.a] Ketika Israel diam di negeri ini, terjadilah bahwa Ruben sampai tidur dengan Bilha, gundik ayahnya, dan kedengaranlah hal ini kepada Israel.
[1 Tawarikh 1:32] Keturunan Ketura, gundik Abraham: perempuan itu melahirkan Zimran, Yokasan, Medan, Midian, Isybak dan Suah. Anak-anak Yoksan ialah Syeba dan Dedan.
[Kejadian 25:1] Abraham mengambil pula seorang istri, namanya Ketura.
Gundik: Lihat, istri dan gundik adalah istilah yang sinonim dalam Injil. Jika tidak, itu sebuah kontradiksi.

PENGUJIAN WAHYU
Misionaris Kristen sangat gemar mengulang ayat beri-kut dari tulisan Paulus. Karya Paulus paling banyak diban-ding semua penulis Injil lainnya. Paulus menulis lebih dari 50% kitab dan surat-surat Perjanjian Baru. Tepatnya 14 dari 17! Dalam wahyu yang diakuinya sendiri dia berkata,
"Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalah-an, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik." (Injil - 2 Timotius 3: 16-17).

Ini adalah surat pribadi kedua dari Paulus kepada Ti-motius (muridnya). Ingatkah Anda bahwa Paulus menasihat-kan Timotius dalam suratnya yang pertama - "Janganlah lagi minum air saja, melainkan tambahkanlah anggur sedikit, berhubung pencernaanmu terganggu dan tubuhmu sering lemah." (1 Timotius 5: 23)? Sekarang Paulus memberikan Timotius nasihat spiritual yang lebih penuh harapan, dan da-pat diadaptasikan lebih luas untuk para pendengar.
Tetapi siapakah Timotius? Dia direkrut untuk meno-long Paulus dalam misi yang ditunjuknya sendiri. Dia adalah anak dari ayah seorang Yunani dan ibu seorang Yahudi, se-hingga sesuai hukum Yahudi, Timotius adalah seorang Ya-hudi. Tetapi dia seorang Yahudi yang tidak dikhitan. Agar membuatnya "halal", Paulus mengharuskan Timotius ber-khitan (Kejadian 16: 3).

Dalam ayat tersebut, Paulus menasihatkan Timotius masalah "kitab suci Injil". Injil yang dijadikan acuan oleh Paulus bukanlah salah satu yang kemudian dikenal sebagai "Injil Matius" atau "Injil Lukas" atau "Injil Yohanes". Se-mua Injil ini belum ada dan baru dibuat beberapa dekade dan abad kemudian. Paulus tidak mempunyai pengetahuan tentang kitab-kitab tersebut. Paulus memberi Timotius "Ki-tab Suci" yang sudah dikenalnya sejak "masa kanak-kanak" Kitab orang Yahudi seperti yang terdapat dalam Perjanjian Lama. (Lihatlah hal tersebut pada 2 Timotius 3: 15).

Karena ayat 16 yang sedang didiskusikan ini diguna-kan dengan luas oleh para misionaris Kristen untuk membuk-tikan kebenaran Injil secara keseluruhan, kita akan menggu-nakannya sebagai sebuah uji kasus.
Ayat tersebut secara tidak langsung menyatakan bah-wa jika setiap tulisan berasal dari Tuhan, dia akan beimanfaat untuk:
1. Doktrin: Pengajaran
2. Teguran: Untuk menghukum, memarahi, untuk menun-jukkan kepada umat apa yang salah dalam hidup mereka.
3. Koreksi: Berguna untuk memperbaiki kesalahan.
4. Instruksi kepada kebenaran: untuk melatih dan mengajar-kan kita bagaimana hidup secara benar.

Menurut saya, empat judul katagori Firman Tuhan di atas adalah sangat beralasan. Saya telah menanyakan umat Kristen apakah mereka dapat menemukan judul kelima un-tuk katagori Firman Tuhan, dan berdasarkan pengalaman tidak pernah saya peroleh judul yang sesuai. Kita akan biar-kan seperti itu. Sekarang marilah kita kembali ke pasal 38 dari kitab kejadian yang terkenal itu untuk menganalisanya. Sangat penting untuk membaca dengan teliti keseluruhan pasal tersebut sehingga tidak seorang Misionaris pun pernah dapat menuduh Anda membaca Injil di luar konteks.

Apakah konteksnya? Lima ayat yang pertama berbica-ra tentang Yehuda dan tiga orang saudara kandungnya. Ye-huda adalah ayah bangsa Yahudi yang darinya kita turunkan kata "Judea" dan "Judaism." Juga Juda (bahasa Ibrani: Huda; juga bahasa Arab). Huda menjadi Hudi dan Yahudi, berarti bangsa Yahudi.
Yehuda mempunyai tiga anak laki-laki, yaitu Er, Onan dan Syela. Anak yang pertama menikah dengan seorang wanita yang bernama Tamar. Tetapi ayat tujuh menulis ke-matian Er yang terlalu cepat.

"Tetapi Er, anak sulung Yehuda itu, adalah jahat di ma-ta Tuhan, maka Tuhan membunuh dia." (Injil - Keja-dian 38: 7).
Berdasarkan standar yang ditetapkan dalam 2 Timo-tius 3: 16 untuk menguji apakah tulisan tersebut berasal dari Tuhan, tanyakanlah teman misionaris kita: dalam judul apa ayat ini akan ditempatkan? Di bawah
1. Doktrin,
2. Teguran,.
3. Koreksi,
4. Instruksi kepada kebenaran(?).
Teman kita tersebut tidak akan kesulitan mendapatkan jawaban yang benar, "teguran!" Pelajaran yang didapat adalah jika kita melakukan sesuatu yang jahat dalam pandangan Tuhan, Dia akan menghancurkan kita. Itulah kandungan moralnya; itu-lah pelajarannya!

Dalam Kejadian 38: 8 dikatakan bahwa seorang tua bernama Yehuda mengatakan kepada anak keduanya, Onan, untuk menikah dengan janda almarhum kakaknya agar men-dapatkan seorang anak darinya untuk meneruskan nama al-marhum kakaknya, karena dia meninggal tanpa mempunyai anak. Dalam bangsa Yahudi nama seseorang tidak boleh hilang.
Di dalam Injil tertulis:
"Lalu berkatalah Yehuda kepada Onan: 'Hampirilah istri kakakmu itu (maksudnya, lakukanlah hubungan seksual dengannya), dan bangkitkanlah keturunan bagi kakakmu'.
Tetapi Onan tahu, bah wa bukan ia yang empunya ketu-runannya nanti (anak tersebut tidak akan membawa namanya);
Sebab itu setiap kali ia menghampiri istri kakaknya itu, ia membiarkan maninya terbuang, supaya ia jangan memberi keturunan kepada kakaknya.
Tetapi yang dilakukannya itu adalah jahat di mata Tuhan, maka Tuhan membunuh dia juga." (Injil - Kejadian 38: 8-10)

Tuhan membunuh Onan atas rasa irinya. Dia tidak menghendaki nama almarhum kakaknya terus hidup seba-gaimana yang dikehendaki hukum. Tanyakanlah kepada para penginjil, di bawah judul yang mana akan diletakkan perbuatan Tuhan tersebut? Di bawah: Doktrin? Teguran? Koreksi? Atau Instruksi kepada kebenaran?
Jawabannya seperti yang sebelumnya, yaitu "tegur-an!" Masalah ini tidak membebani pikirannya.
Saya harap Anda telah membingkai ayat 15-18 seperti yang diinstruksikan pada halaman 21. Pasal yang pendek ini, Kejadian 38, adalah bagian pornografi yang paling mesum dalam sebuah "Kitab Tuhan". Setelah membacanya berkali--kali, buatlah catatan.

Yehuda memulangkan menantunya, Tamar, ke rumah orang tuanya dengan janji jika anaknya yang ketiga, Syela, sudah cukup dewasa untuk menikah, dia akan memanggil-nya untuk memenuhi tugasnya memberi Tamar seorang bayi untuk mengekalkan nama almarhum suaminya, Er.
Yehuda adalah orang yang percaya kepada takhayul. Dia telah kehilangan dua orang anak laki-lakinya karena Tamar, menantunya, dan dia tidak berani mengambil resiko kehilangan anak yang tinggal satu-satunya, Syela, Yehuda ketakutan "Jangan-jangan dia mati seperti kedua kakaknya itu." (Injil - Kejadian 38: 11).

Syela telah dewasa dan mungkin telah siap menikah, tetapi ayahnya tidak memanggil Tamar untuk menikah de-ngan Syela sehingga Tamar dapat mengandung seorang anak yang membawa nama almarhum suaminya.
Tamar ingin balas dendam atas kelalaian Yehuda mela-kukan tugasnya. Dia mendapat kabar bahwa mertuanya se-dang pergi ke Timna untuk mencukur dombanya. Tamar me-rencanakan untuk mencegat Yehuda. Dia pergi dan duduk di tepi jalan, mengetahui dalam hatinya bahwa laki-laki tua tersebut tidak akan pernah melewatinya tanpa menegurnya. Begitulah, Yehuda melihat Tamar dan mengira dia adalah seorang Wanita Tuna Susila, seorang pelacur. Lalu berkata kepadanya (Tamar),

".... 'Marilah, aku mau menghampiri engkau,' (se-bab ia tidak tahu, bahwa perempuan itu menantunya. Tanya perempuan itu: Asal engkau memberikan tanggungannya, sampai engkau mengirimkannya kepada-ku'…" (Injil - Kejadian 38: 16).
Pada saat itu orang-orang tidak membawa uang tunai atau kartu kredit, sehingga Yehuda berkata akan mengirim kepada Tamar seekor anak kambing setelah dia berhubungan seksual dengannya. Tamar bukanlah seorang yang dapat ter-buai oleh ucapan tersebut. Dia mempunyai rencana utama, yang telah dipikirkan dan dilakukan secara baik. Dia mena-war, "Apakah jaminannya bahwa anak domba tersebut akan
dikirim?" "Apajaminan yang Anda inginkan?", tanya Yehu-da. "Cincin dan gelang Anda (masyarakat pada masa itu biasanya menggunakan gelang pada pergelangan tangannya) dan tongkat yang Anda pegang saat ini." Laki-laki tua tersebut menyerahkan barang-barang yang diminta dan berhu-bungan seksual dengan menantunya. Dari hubungan ini Tamar mengandung. (Jangan lupa bahwa Er dan Onan gagal membuat Tamar mengandung).

Dalam masa tiga bulan; kehamilannya semakin nam-pak. Gunjingan mulai menyebar. Berita Tamar telah "mela-kukan pelacuran dan mengandung anak dari perbuatan ter-sebut" sampai kepada Yehuda. Yehuda sekarang mempunyai alasan untuk marah terhadap Tamar Dia memerintahkan, "Bawa dia keluar (perempuan jalang tersebut), dan bakar dia." Sebelum ini dia adalah perempuan yang jahat (Yehuda kehilangan dua anak laki-laki karena Tamar). Sekarang dia adalah seorang perempuan jalang dan patut dibakar hidup--hidup!

Tamar lebih cerdik dari yang dibayangkan Yehuda. Se-belum mertuanya melakukan hal tersebut, dia mengirim cin-cin, kalung dan tongkat, melalui seorang pelayan dan sebuah permohonan agar Yehuda mencarikan orang yang bertang-gung jawab atas kehamilannya. Tamar berkata, "Bersama laki-laki yang memiliki barang-barang ini, saya saat ini me-ngandung." Yehuda mengenali barang-barang miliknya dan berkata,
".... 'Bukan aku, tetapi perempuan itulah yang benar, karena memang aku tidak memberikan dia kepada Syela, anakku yang masih hidup'. Dania tidak bersetu-buh lagi dengan perempuan itu." (Injil - Kejadian 38: 26).

Sembilan bulan setelah hubungan seksual di Timna antara Yehuda (seorang mertua) dan Tamar (menantunya sendiri), bidan berjaga-jaga di sisi tempat tidur Tamar. Dari ukuran perutnya, dia memperkirakan Tamar mengandung anak kembar Dan berdasarkan hukum Musa Alaihis-salam, dia harus sangat berhati-hati dalam memberi tanda "anak pertama". Jika wanita melahirkan anak kembar yang identik dan jika tidak hati-hati dalam memberi tanda kepada anak pertama, maka ditakutkan adanya ketidakadilan, karena anak pertama menerima bagian yang terbesar dari warisan ayahnya.

Ketika Tamar melahirkan, salah seorang bayi tersebut ditarik tangannya dan perawat mengikatkan sebuah benang merah tua untuk menandakan bahwa "Inilah bayi yang perta-ma lahir!" Tetapi hal ini terlalu sensitif untuk amak yang baru lahir, sehingga dia dengan cepat menarik tangannya ke dalam kehangatan ibunya, dan menyaksikan adik laki-lakinya lahir, dan bidan berseru,
"...'Alangkah kuatnya engkau menerobus keluar; ma-ka anak itu dinamai Peres. Sesudah itu keluarlah sau-daranya laki-laki yang tangannya telah berikat benang kirmizi itu, lalu kepadanya diberi nama Zerah." (Injil - Kejadian 38: 29-30).

Peres adalah sebutan untuk orang yang melompati an-trian, seorang yang telah membuat orang lain keluar dari gilir-annya, dan Zerah berarti "merah" dalam bahasa Ibrani kare-na dia memiliki benang merah pada tangannya.
Pertanyaannya adalah, Apa kandungan moral dari sek-sologi Injil pada pasal 38 kitab pertama yang terkenal ini? Tuhan membunuh Er: Pelajaran yang kita dapatkan adalah "teguran!"
Tuhan membunuh Onan: Lagi-lagi pelajarannya ada-lah "teguran!"
Sekarang Yehuda melakukan perbuatan zina dengan Tamar dan mendapatkan anak haram yang kembar yang kemudian dianugrahi menjadi nenek moyang satu-satunya "anak Tuhan!" Apa kandungan moralnya? Tidak ada, maka berarti tidak bermoral!

Di bawah judul apa Anda akan menempatkan cerita mesum ini? Apakah?
1. Doktrrn ?
2. Teguran ?
3. Koreksi ?
4. Instruksi kepada kebenaran?
(Injil - 2 Timotius 3: 16-17)
Jika kita tidak dapat memasukkan cerita mesum ini di bawah 4 judul tersebut dalam sebuah kitab Tuhan, maka kita terpaksa membuat judul kelima. Judul kelima yang tepat ada-lah - Pornografi.
Yehuda, Bapak bangsa Yahudi (darinya diturunkan ka-ta-kata - Jew, Judaism, Judea, dll), dan Tamar (menantunya) serta keturunannya yang haram -Peres dan Zerah- diaba-dikan perbuatan haramnya di dalam yang dinamakan Kitab Tuhan:
"Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Ibra-him. Ibrahim memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub. Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya, Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar ..." (Injil - Matius 1: 1-3).

Di dalam setiap Injil yang menyediakan referensi si-lang, dimana kalimat "Yehuda memperanakkan peres dan Ze-rah dari Tamar" disebutkan, catatan marginal menunjuk ke Kejadian pasal 38 dengan kemesumannya secara terperinci.
Onan juga mempunyai label yang "termahsyur" (ter-mahsyur keburukannya!). Setiap kamus terkenal meng-abadikan perbuatan seksual yang tidak wajar akibat iri hati dalam judul - Onanisme. Dosa Onan; Coitus interruptus (berasal dari Onan, anak laki-laki Yehuda - Kejadian 38: 9).

Anak Tuhan atau Anak Roh Kudus!
Umat Kristen dalam semangat yang besar untuk mem-produksi sebuah silsilah bagi Tuhannya, telah menemukan
dua silsilah, sebuah oleh Matius dan yang lainnya oleh Lukas. Di antara dua daftar leluhur Yesus ini mereka memberinya enam puluh enam ayah dan kakek. Dari kedua daftar ini tidak ada nama yang identik, kecuali Yusuf (tukang kayu) yang tidak ada jalan lain disebut sebagai ayah Yesus Kristus, seperti yang dikatakan Matius kepada kita:

".... Ternyata ia (Maria) mengandung dari ROHKU DUS, sebelum mereka (Yusuf dan Maria) hidup seba-gai suami istri. .... malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: 'Yusuf, anak Daud, janganlIah engkau takut mengambil Maria sebagai istrimu, se-bab anak yang ada di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus." (Injil - Matius 1: 18-20).
Matius, dalam ketiga ayat tersebut menegaskan dua kali bahwa Roh Kudus-lah yang menyebabkan Mariam hamil. Dengan definisi yang kita ketahui bahwa dalam setiap bahasa di dunia seorang yang bertanggung jawab mengha-mili seorang wanita adalah ayah sebenarnya dan bukan yang dianggap ayah. Dari sini, berdasarkan pernyataan yang tegas dari Matius, Roh Kudus adalah ayah yang sebenarnya dari Yesus dan bukan Tuhan Yang Maha Kuasa. Dunia Kristen harus meninjau ulang teologi mereka dengan menyebut Tu-han, sebagai Anak Roh Kudus dan BUKAN Anak Tuhan.

PORNOGRAFI
Semua Referensi ini Berasal dari Kitab Suci Injil
l. Hubungan Seks Antara Ayah dan Dua Orang Anak Perempuannya: Malam-malam kedua anak perempuan Nabi Lot menggoda ayah mereka yang mabuk dan men-dapatkan anak darinya. (Injil - Kejadian 19: 30-36).
2. Anaklaki laki Berhubungan Dengan Ibunya: Ruben anak laki-laki tertua dari Yakub, pada saat ayahnya tidak ada, berhubungan seksual dengan istri ayahnya dan Israel (na-ma lain Yakub) mendengarnya. Adegan ini dilaporkan kepadanya, tetapi dia tidak memarahi atau memukul anaknya atas kelakuan tersebut. Tuhan juga tidak membe-rikan sebuah kata celaan pun kepadanya. (Injil-Kejadian 35: 22).

3. Yehuda Melakukan Perzinahan Dengan Menantu Perem-puannya: Dia dengan segera menjadi hamil dan memberi-kan anak haram yang kembar yang kemudian menjadi nenek moyang Yesus Kristus. Ini berarti Tuhan memberi penghargaan kepada Yehuda dan keturunannya. (Injil -Kejadian 38: 15-30).
4. Amnon, Salah Seorang Putra Nabi Daud Memperkosa Saudara Perempuannya: "Seorang anak laki-laki yang mulia dari seorang ayah yang mulia" berdasarkan Injil yang "Suci", Amnon dengan sebuah tipu daya yang hebat memperkosa saudara perempuannya Tamar dan Tuhan tidak menghukum atau menegurnya. (Injil - 2 Samuel 13: 5-14)

5. Putra Daud Yang Lain Memperkosa Ibunya (10 kali berurutan). Absalom membentangkan sebuah kemah di atas Sotoh dan membaringkan 10 istri (gundik) ayahnya dan memperkosa mereka semuanya satu per satu, 'di depan mata seluruh Bani Israel.' (Injil - 2 Samuel 16: 21-23).
6. Yerusalem (Orang Yahudi) Pelacur Yang Tidak Pernah Puas Tidak bangsa Asyur, Babylonia atau Mesir pernah dapat memuaskan pelacur Yahudi tersebut. Pelacur-pelacur lain dibayar oleh klien mereka atas pelayanan yang diberikan tetapi pelacur ini membayar klien mereka agar dilayani. "Dia membentangkan kakinya untuk setiap orang yang lewat!" (Injil - Yehezkiel 16: 23-24).

7. Dua Orang Perempuan Bersaudara Berkompetisi Satu Sa-ma Lain Dalam Prostitusi. "Bagi kegemarannya terhadap kekasih-kekasihnya yang auratnya seperti aurat keledai dan emisinya seperti emisi kuda." (Injil - Yehezkiel 23: 1-35)
Jika cuplikan kecil ini tidak rriemuaskan Anda, maka bukalah pasal-pasal dan ayat-yat Injil berikut ini di rumah. Jangan lupa untuk menandainya dengan warna merah agar mudah dijadikan referensi.
(a) "Dia memegang dan menciumnya ....
"Marilah kita memuaskan birahi hingga pagi hari, dan bersama-sama menikmati asmara. Karena suamiku tidak di rumah, ...." (Injil - Amsal 7: 7-22)

(b) Berkata wanita tersebut: "Rajaku sedang berbaring di dipannya.... "
'Kekasihku mempunyai penciuman dari Myrrh sewak-tu dia berbaring pada buah dadaku ". ( Injil - Kidung Agung 1: 12-13).
(c) Di atas ranjangku pada malam hari kucari jantung hatiku.
"... ketika saya menemuinya ... Kupegang dan tak kule-paskan dia, sampai kubawa dia kerumah ibuku, ke ka-mar di mana aku lahir." (Injil - Kidung Agung 3: 1-4)
(d) "Lihatlah, cantik engkau, manisku
bibirmu bagaikan seutas pita kirmizi .. ..
buah dadamu seperti anak rusa ....
Lingkar pahamu seperti permata ....
... Saya berkata, 'Saya akan memanjat pohon palem ...
Oh, buah dadamu seperti sekelompok anggur'. "(Injil - Kidung Agung 4: 1-7).

(e) "Dan Simson pergi ke Gaza, dilihatnya di sana seorang perempuan sundal (seorang Wanita Tuna Susila), dan dia menghampirinya (melakukan hubungan seksual dengan-nya). "(Injil - Hakim-hakim 16: 1).
George Bernard Shaw, pemikir dan dramawan besar Inggris, sewaktu membaca Kitab Suci Injil dengan teliti me-ngatakan bahwa kitab tersebut adalah "Kitab yang paling berbahaya di bumi. Jaga kitab tersebut dalam keadaan ter-kunci: larang anak-anak Anda membacanya."
Dan majalah The Plain Truth, sebuah terbitan "World Church of Tomorrow," dalam salah satu artikelnya mengata-kan, "Banyak badan sensor akan memberi Injil rating X."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar