Jumat, 03 April 2009

Muhammad Manusia Paling Agung Lelaki Teragung

BAB 1-3-1 :
PILIHAN SEMUA ORANG
"Dan, sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pe-kerti yang agung." (QS. Al-Qalam: 4)
Bagaimana Topik Ini Muncul
Sepuluh tahun yang lalu, seorang sepupu jauh saya -Mohamed Mehtar memberikan saya suatu petikan yang berisi pengakuan seorang sejarawan Perancis, Lamartine, yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah orang yang paling agung yang per-nah hidup di dunia ini. Mehtar selalu memberi saya infor-masi-informasi penting yang bisa saya gunakan untuk bahan kuliah saya. Sebelumnya dia juga pernah memberi saya sebuah buku yang mahal yang berjudul The Cal1 of the Mina-ret (Panggilan Minaret) yang ditulis oleh Bishop Kenneth Cragg. Dengan menganalisis buku ini, saya menemukan kebohongan-kebohongan besar dari kaum orientalis Kristen.

Pengakuan Lamartine tentang kenabian Muhammad Shallallahu Alaih wa Sallam memberi dorongan bagi saya untuk membagi pemikirannya ini kepada saudara-saudara Muslim lainnya. Kesempatan tersebut datang setelah saya mendapat telepon dari komunitas Muslim di Dannhauser, sebuah kota kecil di sebelah Utara Natal. Mereka bermaksud merayakan Maulid Nabi Muhammad Sha1allahu Alaihi wa Sallam dan mengundang saya untuk memberi ceramah pada acara tersebut. Kepada panitia saya mengusulkan untuk mengambil tema "Muhammad Shallallahu Alalhi wa Sallam yang paling agung".

Kekecewaan Yang Berulang-ulang
Pada saat kedatangan saya di Dannhauser, saya meli-hat banyak poster-poster yang berisi promosi acara Maulid tersebut yang menyatakan bahwa Deedat akan memberi ceramah dengan judul "Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam yang Agung". Saya agak kecewa dan menanyakan hal tersebut pada panitia. Tetapi panitia penyelenggara mengatakan bahwa perubahan pada judul tersebut terjadi karena kesalahan cetak.
Dua bulan kemudian saya mendapat undangan yang serupa. Kali ini datang dari kaum Muslim Pretoria di kota administratif Afrika Selatan. Judul yang saya berikan adalah "Muhammad Sallallahu Alaihi wa Sallam yang paling agung". Alasan yang sama juga diajukan oleh panitia. Kedua peristiwa ini terjadi di Afrika Selatan, di negara saya sendiri. Tapi mari saya berikan satu contoh lagi penyakit ummat kita saat ini yaitu perasaan rendah diri dan takut.

Amerika Tidak Berbeda
Dalam rangka memberi ceramah keliling di Amerika Serikat tahun 1977, saya mengetahui bahwa pejuang-pejuang Muslim telah menjejakkan kakinya di negara tersebut. Hal ini cukup menghibur hati saya, setelah pengalaman-pengala-man yang mengecewakan yang lalu.
Warga Muslim di Indianapolis telah menjadwalkan saya untuk memberi ceramah dengan tema "Apa yang dikatakan Injil tentang Muhammad" . Mulanya mereka setuju un-tuk berpromosi dengan judul tersebut. Tetapi mereka merasa khawatir dan takut bahwa judul tersebut terlalu provokatif dan akhirnya mereka memberijudul "Seorang Nabi Dalam Injil".

Saya tahu bahwa Anda pasti merasa bahwa judul terse-but membingungkan. Apakah umat Hindu, Muslim, Kristen atau Yahudi akan tergugah dengan judul tersebut? Apa arti 'Seorang Nabi'! Seorang Nabi bisa berarti Nabi yang mana saja. Dan siapa yang akan tertarik untuk datang dalam suatu ceramah yang berisi tentang seorang nabi yang ada dalam Injil? Job, Joel, Jonah, Ezra, Elisha, Ezekiel adalah nabi-nabi yang disebutkan dalam Injil. Apakah mereka yang dimaksud dalam ceramah ini?

Perasaan Rendah Diri Dan Takut
Apa yang menyebabkan penyakit ini? Perasaan rendah diri? Ya, umat Islam telah dikebiri. Tenaga kita telah diperas tidak hanya oleh musuh-musuh kita tetapi juga oleh teman--teman kita yang tidak mempunyai semangat berjuang. Bahkan kita kadang-kadang tidak memperdulikan apa yang telah Allah firmankan dalam Al-Qur'an tentang kekasih Allah ini (Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam).
"Dan, sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung." (QS. Al-Qalam: 4).

Yang Paling Berpengaruh
Sebenarnya wajar apabila seseorang mencintai, me-ngagumi atau mengidolakan seorang pemimpin. Bisa jadi dia adalah seorang guru, malaikat atau nabi. Dan, kita sering melakukan hal tersebut.
Bagaimanapun juga, apabila saya diharuskan menulis mengenai siapa nabi kita itu, pasti akan dianggap melebih--lebihkan, khayalan dan pengidolaan oleh orang-orang yang skeptis dan musuh-musuh Islam. Oleh karena itu, ijinkan saya untuk menjelaskan sejarah yang benar, kritik yang sehat bahkan pernyataan-pernyataan yang memusuhi tentang Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Jika penghargaan yang berasal dari non-Muslim itu tidak menyentuh hatimu, maka berarti kamu memegang suatu keyakinan yang salah. Maka keluarlah kamu dari Islam! Sudah terlalu banyak orang-orang yang tidak berguna dalam perahu Islam.

Akhir-akhir ini di Amerika Serikat telah diterbitkan sebuah buku berjudul The 100 yang berisi tentang seratus orang terbesar dalam sejarah. Michael H. Hart, seorang sejarawan, ahli matematika dan astronom Amerika Serikat, menulisnya dalam bentuk buku novel. Dia telah mencari--cari dalam sejarah, orang-orang yang telah memberikan pengaruh yang besar dalam kehidupan manusia.
Dalam buku ini, dia menceritakan seratus orang yang sangat berpengaruh termasuk Asoka, Aristotle, Buddha, Confucius, Hitler, Plato dan Zoroaster. Dia meletakkan urut-an-urutan tokoh no 1 sampai 100 bukan berdasarkan pandiangan pengaruh tokoh tersebut kepada orang-orang tetapi dia mengevaluasinya berdasarkan tingkatan pengaruh dan keunggulan masing-masing tokoh dari no 1 sampai 100. Dia nemberi alasan mengapa dia meletakkan urutan tokoh tersebut. Kita tidak harus setuju dengan pendapat Hart ini, tetapi kita menghargai penelitian dan kejujurannya ini.

Hal yang paling mencengangkan adalah pilihannya untuk menempatkan Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam di urutan no 1. Pertama dari 100! Hal ini menegaskan, tanpa dia ketahui, Firman Allah dalam Al-Qur'an surat Al-Ahzab ayat 21,
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullahs Itu suri teladan yang baik bagimu. "
Yesus berada di no. 3. Penempatan Rasulullah di urut-an no 1 oleh Hart tentu saja menggembirakan kaum Musli-min; tetapi hal ini mengecewakan non-Muslim, terutama Yahudi dan Kristen. Yesus no. 3 dan Musa Alaihis-salam no. 40! Hal ini sulit diterima mereka. Tetapi apa yang dika-takan Hart? Inilah argumentasinya:

Meskipun jumlah umat Kristen lebih banyak dari umat Islam di dunia ini, mungkin kelihatannya aneh bahwa Mu-hammad berada di urutan lebih tinggi dibanding Yesus. Ada dua alasan mengenai hal tersebut:
Pertama, Muhammad memegang peranan lebih pen-ting dalam pengembangan Islam dibanding peranan Yesus dalam pengembangan Kristen. Meskipun Yesus bertanggung jawab terhadap ajaran tata susila dan moral Kristen (sejauh ini berbeda dengan ajaran Yahudi), St. Paul-lah yang me-ngembangkan agama Kristen, penyebar dan penulis sebagian besar dari Kitab Perjanjian Baru. Kedua, Muhammad bagai-manapun juga bertanggungjawab atas agama Islam, ajaran tata susila dan prinsip moral. Selain itu, dia-lah yang meme-gang kunci utama dalam penyebaran agama Islam dan mem-bangun peradaban Islam. (Michael H. Hart dalam bukunya The 100 halaman 38-39).

Paul Pendiri Agama Kristen
Menurut Hart, penghargaan terhadap pendiri Kristen harus dibagi antara Yesus dan St. Paul. Hart percaya bahwa sebenarnya Paul-lah yang mendirikan Kristen. Saya tidak bisa berargumentasi dengan Hart. Dari total 27 Kitab Perjan-jian Baru, lebih setengahnya ditulis oleh Paul. Jika kamu memperhatikan apa yang disebut A red letter Bible (huruf bertinta merah dalam Bibel) kamu akan menemukan bahwa setiap kata-kata yang berasal dari ucapan Yesus ditulis de-ngan tinta merah sedang yang bukan dengan tinta hitam biasa. Jangan heran kalau kamu menemukan bahwa dalam "Injil" yang merupakan Kitab Suci Yesus, sembilan puluh persen lebih dari 27 Kitab Perjanjian Baru ditulis dengan tinta hitam.
Ini merupakan pengakuan terus terang dalam Injil. Bahkan Misionaris Kristen mengakui bahwa sebenarnya 100% berasal dari Paul.

Tak Seorang pun Mengikuti Yesus
"Yesus berkata, 'Jika kamu mengasihi aku, kamu akan menuruti segala perintahku'…" (John 14: 15).
Dia berkata lebih lanjut: Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkan-nya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam kerajaan surga. (Matthew 5: 19)
Setiap orang Kristen yang kamu tanyai "Apakah kamu mengikuti hukum dan Firmannya?" Mereka akan menjawab, "Tidak!" Jika kamu tanyakan lagi, "Mengapa tidak?" Bila ia adalah orang yang tidak taat pada Bibel maka ia akan men-jawab, "Hukum tersebut sudah kuno dan dibuang. Kita hidup dalam zaman modern sekarang".

Setiap kali kamu ingatkan dia dengan apa yang dikata-kan Tuhan Yesus-nya, dia akan mendebatmu dengan kata-kata dari Corinthian, Galathian, Ephisian, Philippian dan lain-lain. Jika kamu tanyakan, "Siapa mereka?"
Mereka menjawab, "Paul, Paul, Paul".
Kamu bertanya lagi, "Siapa Tuhanmu?"
Dia akan menjawab, "Yesus". Tapi dia akan segera membantah bahwa Yesus adalah sama dengan Paul.
Tak seorang pun umat Kristen yang memperdebatkan kenyataan bahwa pendiri sebenarnya dari agama Kristen adalah St. Paul. Oleh karena itu, wajarlah apabila Michael H. Hart menempatkan Yesus pada urutan no 3.

Mengapa Memancing Kegusaran Penggemarmu?
Penempatan Yesus pada urutan ke 3 oleh Michael H. Hart menimbulkan pertanyaan besar kepada kita. Mengapa seorang Bangsa Amerika menerbitkan sebuah buku dengan 572 halaman di Amerika dan menjualnya seharga 5 dollar Amerika, padahal buku tersebut bisa merangsang kegusaran pembacanya?
Siapa yang akan membeli buku tersebut? Tentu saja bukan orang Pakistan atau Bangladesh atau Arab atau Turki! Tentu saja pembelinya adalah dari 250 juta orang Kristen dan 6 juta orang Yahudi di Amerika Serikat. Lalu mengapa mereka memancing pembacanya? Tidakkah mereka mende-ngar pepatah -"Pelanggan adalah selalu benar!" Tentu saja dia mengetahuinya. Lalu mengapa dia nekat dengan keputusannya untuk tetap menerbitkan buku tersebut. Sebelum saya menutup episode Hart ini, mari kita dengarkan alasan atas keberaniannya:
"Pilihan saya untuk menempatkan Muhammad pada urutan pertama dari daftar orang-orang yang paling berpe-ngaruh mungkin mencengangkan bagi sebagian pembaca dan menjadi pertanyaan besar bagi mereka, tetapi memang sepanjang sejarah hanya dia-lah satu-satunya orang yang paling berpengaruh baik dalam keagamaan maupun dalam keduniaan." (Michael H. Hart. Dalam The 100: A ranking of the Most Influential Persons in History, New York: Hart Publishing Company, Inc. 1978. Halaman 33).

Siapa Pemimpin Terbesar Dalam Sejarah
Majalah Time, 15 Juli 1974
Majalah terkenal "Time" menempatkan rubrik dengan judul tersebut di sampul depannya. Di dalam majalah tersebut berisi sejumlah artikel yang bertema "Apa yang membuat seseorang menjadi pemimpin besar? Sepanjang sejarah, siapa yang berkualitas sebagai pemimpiri besar?" Time mewawancarai sejumlah ahli sejarah, penulis, pejabat militer, pelaku bisnis dan profesi lainnya. Tiap-tiap orang mengemukakan tokoh pilihannya seobyektif mungkin ber-dasarkan kepedulian dan persangkaannya masing-masing.

Siapa Yang Mengetahui Dr Salazar?
Sudah menjadi kebiasaan dan tugas yang menyenang-kan bagi saya untuk mengantarkan orang-orang non-Mus-lim berjalan-jalan ke sebuah masjid terbesar di sebelah Se-latan Durban, yaitu Masjid Jumma.
Pada suatu kesempatan, saya mengantarkan sepasang suami istri berkebangsaan Portugis. Dalam suatu perca-kapan, laki-laki Portugis itu berkata, "Dr. Salazar adalah orang yang terbesar di dunia" Saya tidak mendebatnya karena saya hanya tahu sedikit bahwa Dr. Salazar adalah seorang yang pernah menjadi diktator di Portugal, walaupun ia memberikan kemajuan besar bagi negaranya. Mereka me-ngemukakan pendapatnya itu hanya berdasarkan apa yang mereka ketahui dan persangkaannya saja.

Muhammad Shalallahu Alaihi wa Sallam Tidak Bisa Diabaikan!
Di antara penyumbang pendapat ke "Time", kelihatannya tak seorang pun yang bisa mengabaikan Muharmmad Shallallahu Alaihi wa Sallam.
William McNeill, ahli sejarah berkebangsaan Amerika dari Universitas Chicago mengatakan:
"Jika kamu mengukur kepemimpinan berdasarkan pengaruhnya, maka kamu akan menyebut Yesus, Buddha, Muhammad, Confucius, sebagai orang-orang yang suci di dunia...."
McNeill tidak menyebut secara mendetail dan tidak memberikan alasan mengapa dia menempatkan Yesus perta-ma dan Muhammad ketiga. Mungkin hanya karena kebiasa-an. Hal ini wajar karena McNeill adalah seorang Kristen. Bagaimanapun juga, kita tidak akan berargumentasi dengan-nya.
James Gavin, purnawirawan Angkatan Darat Amerika. Serikat, mengatakan:
"Di antara pemimpin-pemimpin yang telah memberi-kan pengaruh yang besar selama hidupnya, saya mempertim-bangkan Muhammad; Yesus Kristus, mungkin Lenin, mung-kin Mao. Sebagai seorang pemimpin yang berkualitas seka-rang ini saya akan memilih John F. Kennedy".

Sang Jenderal tidak berkata banyak, tetapi kita salut kepadanya. Untuk menuliskan nama Muhammad sebelum Yesus memerlukan keberanian yang besar.
Jules Masserman, Psykoanalis dan Profesor di Univer-sitas Chicago Amerika Serikat, tidak seperti yang lain, mem-berikan dasar dari pemilihannya terhadap pemimpin terbesar sepanjang masa.
Dia ingin kita menemukan sendiri apa yang benar-be-nar kita cari dari seorang pemimpin. Dia memberikan kuali-fikasi seorang pemimpin. Seperti juga Michael H. Hart, dia mencari pemimpin berdasarkan pengaruh yang terbesar.

Bagaimanapun juga Masserman tidak miau kita tergan-tung pada kesenangan atau persangkaan kita saja. Dia ingin kita membangun standar objektifitas untuk menilai sebelum kita memutuskan mengidolakan seseorang sebagai pemim-pin yang besar.
Dia berkata bahwa "Pemimpin harus memenuhi tiga fungsi...."
1. Pemimpin harus menyediakan kesejahteraan bagi orang-orang yang dipimpinnya ....
Pemimpin, siapapun dia harus memperhatikan kese-jahteraan masyarakatnya. Dia tidak boleh mengumpulkan sapi-sapi perah hanya untuk kerakusannya sendiri, seperti Pendeta Jim Jones dari Jonestown, Guyana. Anda mungkin mengingatnya sebagai seorang pemimpin upacara bunuh diri masal dengan 910 pengikutnya pada saat yang bersamaan. Luar Biasa.

Pemerintah Amerika Serikat mengejarnya dan hampir berhasil mengepungnya. Tetapi sebelum mereka berhasil me-nangkapnya, dia berpikir bahwa mereka tidak boleh memi-sahkan dirinya dari pengikutnya sehingga tak seorang pun yang bisa bersaksi menghianatinya. Dia mencampur minum-an limun dengan Sianida dan mengajak pengikutnya untuk meminumnya. Mereka meminumnya dan mati bersama, pa-da saat yang sama, ditemukan bahwa Jim Jones telah menim-bun 15 juta dollar Amerika Serikat dan menaruhnya dalam rekeningnya di berbagai negara.

2. Pemimpin atau calon pemimpin harus menyediakan suatu organisasi sosial dimana orang-orang merasa aman di dalamnya....
Tidak seperti Marxist, Fascist, Nazi, Neo-Nazi, Ashke-nazi dan Zionos, Professor Masserman dalam majalah Time tidak menguraikan lebih jauh. Tetapi berdasarkan keya-kinan dan kepercayaannya, dengan jelas ia mencari bahwa seorang pemimpin akan menyediakan kehidupan sosial yang bebas dari egoisme, ketamakan dan rasisme karena sifat-sifat ini akan membawa mereka dalam kerusakan.

"Masih Banyak penderitaan dan dosa di sekitar kita Ketidakadilan, penganiayaan, kesalahan dan keben-cian.
Keangkuhan yang mematikan hati nurani, Menghancurkan jiwa berkeping-keping Menjadi daging yang menjijikkan
Debu-debu yang beterbangan, membentuk berhala-berhala
Untuk pemujaan, tanpa mengacuhkan serangan Tanduk yang besar dan mencoba membuat malu Kebijakan yang benar Manusia masih menjalankan perbudakan
Penentangan secara halus mengakhiri perbudakan! Ketamakan masih berada disekitar kita
Memangsa kita dengan kekuatannya
Tidak Iebih, ... Kehalusan suara seseorang
Tercekik dalam teriakan yang serak
Dari kelompok dan kumpulan yang saling berteriak
Apa yang mereka sebut slogan baru,
Kepalsuan lama yang menyesatkan." (Abdullah Yusuf .Ali)

3. Pemimpin harus menyediakan suatu kepercayaan bagi pengikutnya.
Mudah untuk membicarakan tentang persaudaraan dan persahabatan antar manusia, tetapi sekarang ini di Afrika Selatan banyak sekte dan golongan-golongan kulit putih (orang keturunan Eropa) dan 3000 orang kulit hitam (ketu-runan Afrika).
Gereja-gereja kulit putih di negara saya sekarang ini banyak menghasilkan uskup-uskup kulit hitam tetapi pada 300 tahun awal-awal penaklukan Eropa, mereka tidak meng-hasilkan satupun uskup kulit hitam. Bahkan sampai seka-rang, kulit hitam, kulit putih, kulit berwarna dan Indian tidak bisa beribadah bersama dalam gereja-gereja Belanda. Keben-cian antara sekte Kristen digambarkan dengan tepat oleh Kaisar Julian yang berkata:

"Tak satu pun binatang buas yang sangat bermusuhan dengan manusia seperti sekte Kristen yang bermusuhan satu sama lain." (Sayed Amir Ali dalam Spirit of Islam halaman lii).
Berdasarkan ketiga standar di atas, Masserman men-cari dan menganalisa dalam sejarah terhadap Louis Pasteur, Salk, Gandhi, Confucius, Alexander yang agung, Caesar, Hitler, Buddha, Yesus dan lain-lain, akhirnya dia mengam-bil kesimpulan bahwa: "Mungkin pemimpin yang terbesar sepanjang waktu adalah Muhammad yang mengkombinasi-kan ketiga fungsi tersebut dan pada urutan berikutnya adalah Musa."
Kita tidak bisa mengabaikan begitu saja pendapat Mas-serman ini, karena bahkan sebagai seorang Yahudi ia tetap juga menganalisa Adolf Hitler, musuh terbesar bangsanya. Dia mempertimbangkan Adolf Hitler sebagai pemimpin yang besar. Ras Jerman yang terdiri dari 90 juta orang telah siap menuju kejayaan walaupun akhirnya hancur beranta-kan.

Hitler bukanlah pertanyaan kita. Pertanyaannya ada-lah mengapa Masserman, seorang Yahudi Amerika yang mengabdi pada pemerintah, mengumumkan kepada bang-sanya sendiri yang terdiri 200 juta umat Yahudi dan Kristen bahwa bukan Yesus atau Musa tetapi Muhammad-1ah pemimpin terbesar sepanjang waktu!
Apa Yang Dikatakan Oleh Orang-orang Yang Skeptis?
Michael H. Hart menempatkan Muhammad no. 1 dalam daftarnya dan Yesus Kristus no. 3. Mengapa? Apakah dia disuap (?).
William McNeill mempertimbangkan Muhammad dalam tiga nama teratas dalam daftarnya. Mengapa? Apakah dia disuap (?).

James Gavin menempatkan Muhammad sebelum Kristus. Mengapa? Apakah dia disuap (?).
Jules Masserman menempatkan Muhammad no. 1 dan pemimpinnya sendiri Musa pada no. 2. Mengapa? Apa-kah dia disuap (?).
"Apakah kita beranggapan bahwa semua puji-pujian pada Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam ini adalah hanya suatu permainan sulap dan perdukunan.... Saya tidak bisa beranggapan demikian.... Manusia tidak akan mengerti sama sekali tentang umat manusia jika perdukunan tumbuh subur dan berkembang dalam dunia".

Orang-orang yang suka menghina Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam atau Islam memfitnah bahwa orang-orang yang memuji Muhammad itu telah disuap dan didukuni oleh orang-orang Arab. Saya ulangi bahwa hal itu mungkin saja tetapi itu adalah tidak benar!
Mereka beranggapan orang-orang yang memuji Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah "Quis-ling". Pada perang Dunia kedua, Norwegia menghukum mati seorang 'Quisling'. Hal ini tidak seperti di Amerika Serikat dan di negara-negara Barat lainnya yang mulai dapat menerima adanya 'Quisling' karena terbukanya hubungan dengan Timur Tengah. Biar bagaimanapun kita menghargai keterbukaan ini.

Sekarang kita bisa menyimpulkan dengan benar bahwa Tuhan Yang Maha Pengasih selalu menjaga kebenaran utus-an-Nya, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam.
"Dan, Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu." (QS Insyiraah: 4)
Ternan-teman atau musuh sama saja. Tampaknya dengan beberapa tekanan rahasia dibuat untuk memberikan penghargaan tanpa diminta terhadap Utusan Tuhan yang agung ini. Tetapi Tuhan yang Kuasa bahkan mendapat pertolongan bahkan dari syetan untuk melayani-Nya, seperti yang terjadi pada masa Yesus (Mathew 4: 1-11). Kadang--kadang syetan pun akan mengatakan kebenaran yang mutlak.

Professor K.S. Ramakrisnha Rao, seorang ahli filsafat Hindu, dalam bukunya yang berjudul Muhummed - The Prophet of lslam (Muhammad - Nabi umat Islam) mengutip keberadaan Adolf Hitler untuk membuktikan kebesaran Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Sang Pro-fessor seperti juga Jules Masserman yang telah mengevaluasi Nabi Umat Islam berdasarkan 3 kriteria (Lihat lampiran C halaman 160). Dia mengutip apa yang dikatakan Hitler:
"Seorang teoritikus jarang yang merupakan seorang pemimpin besar. Seorang penghasut mungkin memiliki kua-litas-kualitas ini, bahkan mungkin lebih baik, karena kepe-mimpinan berarti kemampuan mengumpulkan massa. Bakat untuk menghasilkan ide-ide secara umum tidak sebanding dengan kapasitas kepemimpinan." Hitler melanjutkan: "Ga-bungan dari kemampuan berteori, mengorganisir dan memimpin merupakan fenomena yang jarang dimiliki oleh seseorang di dunia ini: di sanalah terletak keagungan."

Professor Rao menyimpulkan dengan kata-katanya sendiri: "Dalam diri seorang Nabi Islam, dunia telah melihat fenomena yang jarang ini, yang mengalir dalam darah dan dagingnya."
Membagikan Kemarahan
Sebelum orang-orang menuduh sang professor dengan persangkaan yang tak pantas dan telah disuap, mari kita lihat beberapa nama orang-orang yang mengagumi Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam:
1. "Muhammad adalah suatu jiwa yang bijaksana dan pe-ngaruhnya dirasakan dan tak akan dilupakan oleh orang orang di sekitarnya." (Diwan Chand Sharma, seorang sar-jana beragama Hindu, dalam bukunya The Prophets of the East (Nabi-nabi dari Timur), Calcutta 1935, halaman 122.)

2. "Empat tahun setelah kematian justinian, 569 m, lahir di Makkah di tanah Arab, seorang yang memberikan penga-ruh yang terbesar bagi umat manusia. Orang itu ada-Iah ... Muhammad .... " (John William Draper, M.D., LLD., dalam bukunya A History of the Intellectual De-velopment of Europe (Sejarah Perkembangan Intelektual di Eropa), London 1875.)
3. "Saya ragu apakah ada orang lain yang bisa merubah kondisi manusia begitu besar seperti yang dilakukan oleh dia (Muhammad SAW)." (R.V.C. Bodley dalam The Mes-senger (Sang Utusan), London 1946, halaman 9.).

4. "Saya telah mempelajari dia (Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam) laki-laki yang luar biasa- dan menurut saya, terlepas dari pemikiran anti kristen, dia adalah penyelamat umat manusia." (George Bernard Shaw da-lam The Genuine of Islam (Islam yang Murni), volume I no. 81936).
5. "Dengan sebuah keberuntungan yang sangat unik dalam sejarah, Muhammad adalah pendiri dari suatu negara, suatu kerajaan dan suatu agama." (R.Bosworth-Smith dalam Mohammed and Mohammedanism, 1946).

6. "Muhammad adalah pribadi religius yang paling sukses" (Encyclopedia Britannica, edisi ke-11).

BAB 1-3-2 :
SEJARAH MASA LALU
Tidak sulit untuk mengumpulkan pendapat-pendapat yang memuji atau mencaci Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Meskipun penilaian dan persangkaan me-reka ini seringkali menimbulkan fitnah buruk terhadap diri Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Mari kita lihat sejarah masa lalu.
Sekitar satu setengah abad yang lalu, orang-orang dila-rang untuk membicarakan hal-hal yang baik tentang Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam; dan umat Kristen saat itu selalu diajarkan sejak kecil untuk membenci Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam dan ajarannya dengan cara yang sama seperti mereka mengajarkan anjing mereka untuk membenci orang kulit hitam.

Pada tanggal 8 Mei 1840, Thomas Carlyle, salah satu pemikir terkemuka saat itu memberi kuliah dengan tema -Pahlawan dan Pemujaan terhadap Pahlawan.
Penyakit Yang Dipelihara
Di awal kuliahnya, Carlyle mengemukakan persangka-an buta dari masyarakatnya. Dia memberi referensi dari sebuah buku yang ditulis oleh seorang sarjana Jerman Hugo Grotius, yang berisi cacian pahit dan kasar yang melawan Nabi umat Islam. Hugo memfitnah bahwa Nabi telah mela-tih burung-burung merpati untuk mengambil kacang-kacang polong dari telinganya dan dengan tipuan merpati ini dia (Muhammad) mengatakan bahwa itu adalah salah satu muk-jizat yang diberikan Tuhan, dan peristiwa ini lalu dicatat da-lam Kitab Al-Qur'an. Mungkin Grotius diilhami dari cerita yang dibacanya dari Kitab Injil.

"Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan ia melihat roh Allah seperti burung merpati turun ke atas Nya." (Injil Matius 3: 16).
Dari Mana Sumbernya
Pococke, penulis lain yangjuga dikenal saat itu, seperti "Thomas yang membingungkan" (John 20: 25), hendak membuktikan tentang Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, burung-burung merpati dan kacang polong tersebut. Grotius menjawab, "Tidak ada buktinya!"
Dia hanya merasa bahwa cerita itu hanya dibuat-buat bagi pembacanya. Baginya dan bagi pembacanya, teori 'mer-pati dan kacang polong' lebih tidak masuk akal dibanding cerita Malaikat Jibril mendiktekan bacaan pada Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Pengertian yang salah ini me-nyayat hati Carlyle. Dia berteriak:
"Kebohongan yang telah ditimbun di sekeliling laki--laki ini (Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam) hanya memalukan bagi diri kita sendiri!" (Thomas Carlyle)

Nabi Yang Perkasa
Carlyle adalah seorang yang genius dan Tuhan telah memberinya kepandaian berbicara. Dengan caranya sendiri, dia ingin membuat catatan yang benar. Dia berencana untuk memberi suatu kuliah dan dia memilih suatu topik yang sa-ngat provokatif "The Hero as Prophet" (Sang Pahlawan seba-gai Nabi), dan dia memilih nabi yang paling perkasa yang sering difitnah yaitu "Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam!" Bukan Musa, Daud, Sulaiman atau Yesus, tetapi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam! Untuk menen-tramkan hati saudara setanah airnya (yang sebagian besar anggota Gereja Anglican), dia meminta maaf

"Tidak ada bahaya bagi kita terhadap 'Mahometans. Saya hanya ingin menyatakan segala sesuatu yang baik pada dirinya. Hanya itu saja".
Dengan kata lain, dia dan juga pendengarnya adalah bebas dari pengaruh Islam dan tidak akan berubah menjadi Islam hanya karena memuji Muhammad. Jika dia merasa bahwa pujiannya ini bisa mempengaruhi kepercayaan mere-ka pada agama mereka, maka dia tidak akan memilih tema tersebut.
Dalam suatu masa yang penuh dengan kebencian dan dendam terhadap Islam dan kepada pendengarnya yang sangat skeptis dan sinis, Carlyle membuka suatu sinar kebenaran tentang pahlawannya - Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Untuk seseorang yang 'patut dipuji' maka harus dipuji. Untuk itu, nama Muhammad berarti nama yang patut dipuji. Walaupun ada kalanya Carlyle mengguna-kan kata-kata dan gambaran-gambaran yarig mungkin tidak menyenangkan bagi Muslim tetapi paling tidak dia telah membuka pintu yang selama ini selalu tertutup bagi Islam, dan dia berhasil. Dia telah memberikan penghargaan yang besar dan antusias dan membelanya (Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam) dari pandangan yang salah dari musuh-musuhnya, seperti yang dilakukan Rasulullah terha-dap Yesus dan Ibunya.

Ketulusan Hatinya
lA. "Ketulusan hati dari orang yang agung adalah se-suatu yang tidak bisa diungkapkan. Bahkan saya pikir orang itu sendiri tidak sadar akan ketulusan hatinya. Untuk apa seseorang berlaku benar hanya untuk satu hari? Tidak, orang yang besar tidak akan menyombongkan ketulusan hatinya sendiri." (Hero and Hero-worship, halaman 59).
B. "Jiwa yang besar yang pendiam: adalah orang yang walaupun tidak bisa, ia akan bersungguh-sungguh karena si-fat dasarnya membawa dia untuk berlaku sungguh-sungguh. Sewaktu orang lain berpura-pura seolah-olah bersungguh--sungguh, laki-laki ini tidak bisa berbuat demikian dan dia sendirian dengan jiwanya dan kenyataan terhadap apa yang terjadi.... Kesungguhan telah ada dalam kebenaran tuhan. Kata-kata dari laki-laki ini adalah suara hatinya langsung tan-pa berpura-pura. Orang-orang harus mendengarkan apa yang dikatakannya daripada mendengarkan yang lain. Yang lain adalah bagaikan angin lalu." (Hero and Hero-worshrp, halaman 71).

Dalam pidatonya yang cukup panjang, Carlyle tetap belumjuga mempunyai kesempatan untuk menginformasi-kan kepada pendengarnya tentang darimana dia mendapat kesimpulan-kesimpulan di atas. Saya akan melengkapinya dari salah satu peristiwa dalam hidup Rasulullah. Peristiwa ini menggambarkan tingkat ketulusan hati Rasulullah dalam menerima wahyu alam Al-Qur'an yang bahkan kelihatannya tidak lazim dalam kehidupan manusia.
Peringatan Yang Diwahyukan
Hal ini terjadi di awal missinya menyiarkan Islam di Makkah. Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam sedang asyik mengundang pembesar-pembesar kaum Quraisy untuk mendengarkan ajakannya. Rupanya beberapa orang sedang mendengarkan Beliau berbicara, ketika seorang laki-laki miskin yang buta bernama Abdullah bin Ummi Maktum, mencoba untuk ikut berbicara dalam diskusi tersebut, agar Rasulullah memperhatikan dirinya. Rasulullah tidak berkata apa-apa tetapi dalam hatinya beliau berkata (bisakah kamu sedikit bersabar. Tidakkah kau lihat bahwa akibat ketidak sa-baranmu, saya akan kehilangan pendengar-pendengar yang lain). Saya yakin, untuk orang-orang yang lebih rendah, ber-dosa atau tidak, mungkin kesalahan seperti ini tidak menjadi masalah besar (terlalu remeh). Tetapi tidak bagi Muhammad Shallallahu Alaibi wa Sallam. Bukankah Allah memilih be-liau dan menghormati Beliau sebagai orang yang mulia?

Di tengah-tengah pembicaraan beliau dengan anggota--anggota suku Quraisy, Allah Subhanahu wa Ta'ala mengirim wahyu melalui Malikat Jibril sebagai peringatan.
"Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung." (QS. Al-Qalam: 4)
Beliau Bermuka Masam
"Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling. Karena telah datang seorang buta kepadanya. Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa). Atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya?" (QS. 'Abasa: l-4).

Rasulullah secara tidak sadar merasa kesal (cemberut) karena adanya interupsi dalam ceramahnya. Mungkin juga laki-laki miskin itu merasa sakit hati. Tetapi beliau dengan segera sadar dan simpati pada orang miskin dan buta itu dan tanpa keberatan sama sekali beliau memberi tahukan wahyu yang berupa peringatan tersebut kepada pendengarnya sekalian.
Sesudah kejadian tersebut, setiap kali bertemu dengan laki-laki buta tersebut, beliau menyambutnya dengan gembi-ra dan berterima kasih karena beliau telah diperingatkan oleh Allah. Bahkan laki-laki buta tersebut diangkat menjadi Gu-bernur Madinah dalam dua periode. Begitulah sikap ketu-lusan dan rendah hati yang dikagumi Carlyle.

Kesetiaan Beliau
2. "Ini adalah tentang kebaikan hati yang tiada batas-nya beliau tidak pernah lupa pada istri pertamanya Khadi-jah. Lama setelah Khadijah meninggal, Aisyah merupakan istri muda beliau yang tersayang, wanita yang berbeda de-ngan wanita-wanita lain karena budi pekertinya yang luhur. Pada suatu hari, Aisyah yang pandai ini mengajukan perta-nyaan pada beliau, "Sekarang, apakah saya lebih baik daripa-da khadijah? Dia adalah janda, tua dan sudah tidak begitu cantik. Kamu lebih mencintaiku dibandingkan Khadijah, bukan?"---"Tidak, demi Allah!", jawab Rasulullah. "Demi Allah, tidak! Dia mempercayaiku sewaktu orang-orang di dunia ini menjauhiku, hanya dialah teman baikku!" (Hero and Hero-worship, halaman 76).

Tidaklah mudah menolak godaan syetan untuk me-ngalahkan ego dari istrinya yang masih muda, cantik dan pandai, Aisyah binti Abu Bakar Shiddiq. Mengapa tidak membiarkannya mendengar sanjungan yang menyenangkan dirinya. Bahkan Khadijah-pun sudah tidak ada lagi sehingga tidak mungkin sakit hati. Akan tetapi Rasulullah tidak mau berbohong. Perlakuan seperti itu menunjukkan kepada kita bahwa beliau adalah orang yang mulia, yang tetap tercatat sejak 40 abad yang lalu.
Al- Amin, Dapat Dipercaya
3a. "Seorang laki-laki yang jujur dan setia. Jujur dalam perbuatan, perkataan dan pemikirannya. Mereka mencatat bahwa beliau selalu bersungguh-sungguh terhadap segala se-suatu. Seorang laki-laki yang pendiam. Diam apabila tidak ada yang harus dikatakan, tetapi selalu bijak dan tulus apabila berbicara. Selalu menerangi setiap persoalan. Ini adalah bagi-an dari apa yang disebut perkataan yang bernilai." (Hero and Hero-worship, halaman 69).

b. "Muhammad tentu saja menimbulkan luka bagi kaum Quraisy, penjaga Ka'bah, pengawas berhala-berhala. Beberapa orang terpengaruh untuk bergabung dengan beliau. Ajarannya menyebar dengan lambat, tetapi terus menyebar kemana-mana sehingga tentu saja membuat gusar bagi ma-syarakat tersebut." (Hero and Hero-worship, halaman 7.
c. "Bukanlah orang yang plin-plan. Suatu perkataan yang tegas akan dikeluarkan apabila memang diperlukan. Beliau akan bicara terus terang dan tegas! Pada saat perang Tabuk, beliau sering terpaksa berkata keras pada umatnya karena banyak yang menolak ikut perang dengan alasan cua-ca yang sangat panas, sedang panen dan alasan lainnya. Be-liau tidak mau tahu dengan segala alasan ini. Panen? Mung-kin ini adalah hari terakhirmu. Apa yang akan terjadi dengan hasil panenmu tanpa keabadian. Udara panas? Ya, memang panas. Tetapi neraka lebih panas! Kadang-kadang kata-kata keras terpaksa dikeluarkan beliau. Beliau berkata pada yang tidak taat, "Berat badan kamu pasti tidak akan turun!" (Hero and Hero-worship, halaman 95-96.)
Ingatlah, Thomas Carlyle mengeluarkan kata-kata di atas untuk memberi suatu kejutan dan membingungkan pen-dengar Kristen di Inggris, seratus lima puluh tahun yang lalu. Sejarah ini tidak dicatat bagi kita untuk diperdebatkan, walaupun ini terjadi juga. Dia berjanji, "Saya hanya bermak-sud mengatakan semua hal-hal yang baik mengenai Beliau (Muhammad Shallallabu Alaihi wa Sallam)" Dan dia me-ngadakan kuliahnya ini untuk menjaga Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam dari fitnahan dan penilaian yang salah dari musuh-musuh beliau.

Penilaian Terhadap Kepalsuan
4a. "Seorang yang palsu mendirikan suatu agama? Me-ngapa. Seorang yang palsu tidak akan bisa membangun se-buah rumah bata! Jika dia tidak tahu sifat-sifat semen dan batu bata, bukannya rumah yang akan dia bangun, tetapi ha-nya bangunan rongsokan. Dan, itu tidak akan bertahan sam-pai dua belas abad dan tidak akan diikuti oleh 190 jutab orang. Mustahil terjadi. Seperti cek palsu yang kelihatannya saja ada uangnya, tetapi sebenarnya sudah kosong." (Hero and Hero-worship, halaman 58).

b. "Terus berkembang melawan arus. Kenyataan bah-wa beliau hidup di tempat tenang dan biasa saja, sampai tekanan pada dirinya dilakukan oleh orang-orang. Beliau ber-umur 40 tahun ketika mendapat tugas dari surga. Perilakunya masih hidup sampai sekarang, untuk hidup jujur. Populari-tasnya merupakan kenangan yang baik bagi orang yang mengenalnya." (Hero and Hero-worship, halaman 70. )
c. "Ambisi? Apa yang dilakukan oleh seluruh orang Arab pada laki-laki ini. Dengan mahkota kerajaan Heraclius, Persia dan semua mahkota di dunia Apa yang bisa mereka lakukan padanya? Itu bukanlah tentang surga di atas dan neraka di bawah. Menjadi kepala suku di Makkah atau Arab, dan mempunyai sebidang tanah- akankah itu menjadi keseliamatan bagi seseorang? Saya pikir tidak. Kita akan mening-galkan semuanya. Semua kekayaan dan keberuntungan, semua akan kita tinggalkan juga" (Hero and Hero-worship, halaman 61.)

Penilaian Atas Kesalahan
5. "Salah? Kesalahan terbesar biasanya tidak disadari oleh orang-orang. Pembaca Injil, saya pikir lebih tahu siapa yang disebut "Seorang laki-laki yang memiliki Ruh Tuhan. Daud, raja kaum Yahudi ini telah membuat kesalahan dan setelah kaum kafir mencemoohkan dan bertanya apakah ini laki-laki yang memiliki Ruh Tuhan? Ejekan tersebut saya pikir benar, tetapi terlalu picik apakah kesalahan itu? Apakah gambaran penampakan luar? Jika kesalahan bersembunyi di dalam diri, penyesalan, tekanan, kebenaran, kadang-ka-dang mengganggu dan tidak bisa dilupakan. Setiap laki-laki yang berjalan dengan langkah yang benar tidak akan menga-lami hal seperti itu. Setiap tindakan yang salah harus diber-sihkan dengan bertobat. Pada saat mati, hati dipisahkan dari ketulusan, rendah hati." (Hero and Hero-worship, halaman 61).

Penilaian Tentang Pedang
Kejahatan terbesar, 'Dosa' terbesar Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam di mata Kristen Barat adalah bahwa beliau tidak membiarkan dirinya untuk disembelih dan dibantai oleh musuh-musuhnya. Beliau bisa membela dirinya sendiri, keluarganya dan pengikutnya dan akhirnya me-naklukan musuh-musuhnya. Muhammad Sballallahu Alaihi wa Sallam berhasil mengecewakan Kristen. Beliau tidak per-caya dengan pengorbanan diri untuk menebus dosa orang lain.
"Wajar apabila setiap orang memiliki hak untuk melin-dungi dirinya dan milik pribadinya dan memperluas permu-suhan untuk mendapatkan kepuasan dan balas dendam", kata Gibbon, ahli sejarah dalam bukunya 'Kemunduran dan Kejatuhan Kekaisaran Romawi."

Perjuangan dan kemenangan beliau melawan kekuat-an kaum kafir membuat editor Ensiklopedia Britania meng-umumkan, Muhammad menjadi, "Orang yang Paling berke-pribadian religius."
Bagaimana bisa musuh-musuh Islam mengatakan bah-wa Muhammad menyebarkan agamanya dengan mengguna-kan pedang? Dia memaksa orang masuk Islam dengan menggorok leher orang?
6a. "Bagaimanapun sejarah jelas menerangkan bahwa legenda tentang penaklukan Muslim terhadap dunia dan me-maksakan Islam dengan menggunakan pedang adalah suatu cerita yang tidak masuk akal yang sering diceritakan oleh ahli sejarah." (De Lacy O'Leary dalam Islam at the Cross-road (Islam di Persimpangan Jalan), London, 1923).

Kamu tidak mesti menjadi ahli sejarah seperti O'Leary untuk mengetahui bahwa Muslim menguasai Spanyol sela-ma 736 tahun. Kristen, paling lama pernah menjajah Mus-lim selama 500 tahun di Mozambik, suatu wilayah yang dire-but dari Gubernur Arab oleh Musa-bin-Baique, suatu nama yang akhirnya menjadi nama wilayah tersebut. Bahkan seka-rang ini setelah 5 abad diperintah oleh Kristen, penduduk wilayah tersebut 60% adalah Muslim.
Bagaimanapun juga, setelah 8 abad kekuasaan Mus-lim di Spanyol diambil alih, tak seorang pun yang melupakan 'Azaan' (panggilan untuk shalat). Jika Muslim telah dipaksa secara militer atau ekonomi, tidak ada Kristen di Spanyol yang bisa mengusir Muslim di sana. Orang bisa menyalahkan Muslim atas exploitasi Spanyol, tetapi mereka tidak bisa me-ngatakan bahwa mereka menggunakan pedang untuk me-maksa bangsa Spanyol masuk Islam.

Sekarang ini, Islam tersebar di seluruh dunia dan Mus-lim tidak mempunyai pedang!!
Muslim juga mendominasi di India selama 10 abad, tetapi ketika mereka memproklamasikan kemerdekaan pada tahun 1947, Hindu menempati tiga perempat dari rakyatnya dan Muslim menjadi seperempatnya. Mengapa? Karena Muslim tidak memaksakan agamanya pada masyarakat Hin-du. Mereka mengikuti Firman Allah:
"Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam). Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat." (QS. Al-Baqarah: 256).

Muslim mengerti dari perintah Allah ini bahwa 'Pe-maksaan' tidak sesuai dengan agama yang benar, karena
a. Agama tergantung dari keyakinan dan keinginan; dan ini tidak akan berarti apa-apa jika dilakukan dengan paksaan. Paksaan akan membuat orang masuk tetapi tidak ikut.
b. Kebenaran dan kesalahan digambarkan denganjelas oleh Allah Yang Maha Pengasih bahwa di sana tidak ada kera-guan dalam pemikiran dan kemauan manusia karena itu merupakan dasar dari keyakinan.
c. Allah akan selalu menjaga, dan janji-Nya adalah untuk mengantarkan kita dari kegelapan yang dalam menuju cahaya yang jelas.

Firman Allah ini melekat di setiap hati Muslim. Tetapi apa yang bisa dikatakan oleh musuh kita tentang negara yang tidak pernah didatangi tentara Muslim:
i. INDONESIA: Adalah fakta bahwa lebih dari seratus juta penduduk Indonesia adalah Muslim, tetapi belum ada tentara Muslim pernah datang ke negara yang mempunyai lebih dari dua ribu pulau itu.
ii. MALAYSIA: Sebagian besar dari rakyat di sini adalah Muslim dan belum pernah tentara Muslim yang datang ke sini untuk menyebarkan agama dengan pedang.
iii. AFRIKA: Mayoritas orang-orang di Afrika Timur dan sebagian besar Afrka Bagian Barat adalah Muslim, tetapi sejarah tidak pernah mencatat tentang perebutan kekuasaan oleh tentara Muslim. Di mana pedang? Muslim menawarkan agamanya melalui tingkah laku yang baik dan moral yang tinggi.

"Semua yang kamu katakan kelihatannya tidak bisa diperdebatkan, Mr. Deedat. Tetapi kita sedang membicara-kan tentang Islam pada saat awal, dan cara Nabimu merubah penyembah berhala menjadi pengikutnya! Bagaimana dia melakukannya bila tidak dengan pedang?", kata pendeta Kristen.
Satu Melawan Semua
Kita lebih baik membiarkan Thomas Carlyle membela Nabi pujaannya untuk meluruskan penilaian yang salah ini:...
7."Tentu saja pedang: tetapi dimana kamu mendapat pedangmu! Setiap pendapat yang baru, pada awalnya pasti mengecilkan seseorang. Dalam kepala satu orang dipenuhi oleh seluruh dunia yang mempercayainya. Seseorang mela-wan semua orang. Apakah dia menggunakan pedang dan mencoba untuk memperbanyak dengan pedang, maka dia akan mendapat sedikit. Sesuatu akan berkembang dengan sendirinya apabila sesuatu itu memang bisa berkembang." (Hero andHero-worship, halaman 80).

Pada umur 40 tahun, ketika Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam pertama kali mengumumkan missi agama-nya, di sana tidak ada partai politik atau kesetiaan pada suku dan tidak ada keluarga atau suku yang mendukungnya. Ma-syarakat Arab menyembah berhala dan dewa-dewa. Mereka sering saling membunuh dan perang saudara yang menghi-langkan nilai-nilai dan norma-norma masyarakat. Seorang laki-laki, yatim yang ditugaskan untuk merubah semuanya memerlukan keajaiban. Dan, keajaiban itu benar terjadi. Allah sendiri yang membuat Islam dan Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam memenangkannya. Allah memenuhi janji-Nya:

"Dan, Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. " (QS. Alam Nasyrah: 4).


BAB 1-3-3 :
AGAMA YANG PALING CEPAT PERTUMBUHANNYA SEKARANG INI
Pedang Dari Orang Yang Pandai
Musuh-musuh, orang yang skeptis, juga kaum missio-naris tidak pernah berhenti mengejek bahwa "Islam disebar-kan dengan menggunakan pedang"; tetapi mereka tidak pernah berusaha menjawab pertanyaan kita: "... siapa yang menyuap carlyle!?" Di tahun 1840, ketika Carlyle membela Muhammad dan menyangkal pernyataan tentang pedang, tidak ada seorang pun yang disuap. Seluruh Muslim saat itu berada dalam kemiskinan. Negara-negara Islam berada di bawah kekuasaan bangsa Kristen kecuali untuk beberapa negara kecil seperti Iran, Afghanistan dan Turki yang tetap merdeka. Tidak ada kekayaan yang bisa disombongkan dan tidak ada uang untuk menyuap seseorang.

Ini adalah kondisi masa lalu, tetapi bagaimana dengan kondisi saat ini, dalam jaman modern? Ini terlihat pada grafik di bawah ini yang menggambarkan bahwa "Islam adalah agama yang paling cepat berkembang di dunia" Pertumbuh-an agama Kristen dari total seluruh sekte dan agama di dunia ini adalah 138% dan pertumbuhan Islam adalah 235% pada periode yang sama selama setengah abad. Bahkan di Inggris dan Amerika Serikat, Islam merupakan agama yang berkem-bang paling cepat. Dapat dikatakan bahwa di Inggris "Ada lebihbanyak Muslim dibanding Methodis" Kamu boleh saja bertanya "Pedang apa?"

Jawabannya adalah "tentu saja pedang!" Thomas Car-lyle. Itu adalah pedang dari Intelektual! Ini adalah kenya-taan dari ramalan.
"Dialah yangmengutus Rasul- Nya dengan memba-wa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan--Nya terhadap semua agama. Dan, cukuplah Allah se-bagai saksi." (QS. Al-Fath: 28).
Tujuan dari Islam disebutkan di dalam ayat ini. Islam adalah pemimpin, penguasa dan pengganti semua agama dan kepercayaan--- Agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama---.

Dalam bahasa Arab, kata Dien (secara harfiah berarti "Cara hidup") untuk menggantikan semua agama, yaitu Hindu, Buddha, Kristen, Yahudi, Komunis dan isme-isme (paham-paham) lainnya. Inilah tujuan dari 'Dien Allah'.
Ayat yang sama juga diulang pada Surat Ash-Shaff ayat 9 dengan tambahan dibelakangnya:
"... meskipun orang-orang musyrik benci. "
Kejayaan Islam
Islam akan menang. Ini adalah janji Allah dan janji--Nya selalu benar. Tetapi bagaimana? Dengan pedang? Tidak, bahkan apabila kita mempunyai senjata laser! Bisakah kita menggunakannya? Dalam Al-Qur' an disebutkan bahwa kita dilarang menggunakan kekerasan dalam mengajak orang lain untuk masuk Islam. Namun ayat-ayat Kitab Suci mera-malkan bahwa Islam akan menjadi ajaran yang paling domi-nan dari semua agama.
Kejayaan dari ajaran Islam ini sudah dimulai dan diperoleh dengan mengajarkan ideologi melalui sekolah-sekolah agama di seluruh dunia. Meskipun tidak de-ngan nama Islam, tetapi atas nama reformasi dan amande-men, Islam tetap bercabang menjadi berbagai aliran. Banyak hal-hal yang bersifat Islami tetapi bentuknya tidak diketahui atau sesuatu yang dulunya dilarang bahkan meskipun hanya diucapkan, kini mulai timbul di berbagai tempat.

"Persaudaraan sesama manusia
Penghilangan sistem kasta dan warna kulit
Emansipasi wanita
Pembukaan tempat beribadah bagi semua orang
Pelarangan minuman keras
Konsep yang benar tentang Tuhan Yang Maha Esa
dan lain-lain, dan lain-lain."
Hanya satu kata pada point terakhir, sebelum kita melangkah lebih jauh. Tanyakan pada tiap-tiap isme yang ada, baik polytheisme, pantheisme atau trinitas; berapa banyak Tuhan yang dia imani? Dia akan ngeri mengatakan tidak ada yang lain selain Yang Maha Esa! Ini adalah efek dari ajaran monotheisme dalam Islam.

"Keimanan Muhammad adalah bebas dari sifat men-dua dan Al-Qur'an adalah bukti yang nyata dari keesaan Tuhan." {Gibbon dalam bukunya Decline and Fall of The Roman Empire (Kemunduran dan Keruntuhan Kekaisaran Romawi)}.
Pernyataan Kaum Orientalis non-Muslim
Hampir semua musuh Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam yang mengemukakan teori yang salah bahwa Be-liau menyebarkan ajarannya dengan menggunakan pedang adalah orang Barat. Mari kita dengar apa yang dikatakan oleh bangsa non-Muslim Timur tentang hal tersebut:

8a. "Semakin saya pelajari semalam saya temukan bahwa kekuatan Islam bukan berasal dari pedang." Mahatma Gandhi, Bapak India Modern dalam "Young India" (India Muda).
b. "Mereka (pengkritik Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam) melihat api bukannya cahaya, mendapat kebodohan bukan kebaikan. Mereka mengubah setiap ke-baikan dengan kejahatan yang besar. Ha1 ini menggambarkan kebejatan moral mereka....kritikan tersebut adalah buta. Mereka tidak bisa melihat bahwa satu-satunya pedang Muhammad adalah pedang kemurahan hati, petunjuk, persahabatan, kemauan untuk memafkan -pedang yang menaklukan musuh-musuhnya dan membersihkan hati mereka. Pedangnya lebih tajam daripada pedang baja." {Pandit Gyanandra Dev Sharma Shastri, pada suatu rapat di Gorakhpur (India), 1928}.

c. "Be1iau memilih untuk hijrah daripada harus berpe-rang melawan rakyatnya sendin; tetapi ketika penindasan mereka sudah di luar batas toleransi barulah beliau mengangkat pedang untuk membela diri. Mereka yang percaya bahwa suatu agama bisa disebarkan dengan kekerasan adalah orang yang bodoh yang tidak tahu jalannya suatu agama ataupun jalannya dunia. Mereka bangga dengan kepercaya-annya karena mereka berada di suatu jalan, jalan yang jauh dari kebenaran" (Seorang jurnalis Sikh dalam Nawan Hin-dustan, New Delhi, 17 November 1947).

Rudyard Kipling berkata, "Timur adalah Timur dan Barat adalah Barat, keduanya tidak pernah bisa bertemu!" Dia salah besar Dalam penjagaan Muhammad Sha1lallahu Alaihi wa Sallam, semuanya, yang tidak dibutakan oleh pra-sangka, akan berkumpul.
Tiga Standar Lain
Empat belas tahun sesudah Thomas Carlyle mengan-tarkan kuliahnya dalam "Hero Prophet", seorang berkebang-saan Perancis, Lamartine menulis sejarah Turki. Kebetulan sebagian besar bangsa Turki adalah Muslim dan Lamartine menyentuh beberapa aspek Islam. Seperti Jules Masserman pada saat itu, yang mengemukakan tiga standar untuk pemimpin yang besar; Lamartine juga menge-mukakan tiga standar lain yang menunjukkan kebesaran. Ki-ta kagum pada mereka yang telah mengamati tipe ini. Pen-dapat Lamartine:

9a. "Jika kebesaran tujuan, keterbatasan peralatan dan hasil-hasil yang mencengangkan adalah tiga krrteria kebesaran manusia, siapa yang bisa mempertaruhkannya di jaman modern ini dengan sejarah Muhammad? (Lamartine mengakhiri buku karyanya yang panjang ini dengan kata--kata): .... Ahli filsafat, ahli pidato, rasul, pemimpin negara, pejuang, pencetus ide-ide, penemu keyakinan yang rasional, penemu 20 kekaisaran di bumi dan menjadikannya menjadi satu kekaisaran spiritual, dia adalah Muhammad. Berdasarkan semua standar kebesaran dan kejayaan yang bisa diukur, kita bisa bertanya, apakah ada orang lain yang lebih besar dari beliau?" {Lamartine dalam Historie de la Turquie (Sejarah Turki), Paris 1854}.

Jawaban dari pertanyaan, "Apakah ada orang lain yang lebih besar dari beliau? terletak pada pertanyaan itu sendiri. Pengertian dari pertanyaan itu adalah --- "tidak ada manusia yang lebih agung daripada muhammad. Muhammad adalah manusia yang paling agung yang pernah ada."
QS 94:4 "Dan, Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu." (QS. Alam Nasyrah: 4)
Maha Suci Engkau, ya Allah!
Sebelum kita membebaskan Lamartine dari persang-kaan memihak ataupun disuap, kita akan meneliti dengan cermat ketiga standar tersebut dan apakah bisa dibenarkan dalam kasus Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sa1lam.

1. Kebesaran Tujuan
Sejarah memberitahukan bahwa ada suatu masa kege-lapan dalam sejarah umat manusia ketika Muhammad Sha1lallahu Alaihi wa Sallam pertama kali menjalankan missinya. Yang dibutuhkan adalah Rasul-rasul di setiap sudut dunia atau seorang Rasul yang ulung bagi seluruh umat manusia, untuk membawa mereka dari kepalsuan, tahyul, egoisme, polytheisme, kesalahan dan kebrutalan. Hal-hal tersebut harus dihilangkan dari kehidupan manusia. Dan, Allah yang Maha Bijaksana memilih Rasul-Nya dari tanah Arab sebagai utusan sedunia. Firman-Nya dalam Al-Qur'an,

"Dan; tiadalah Kami mengutus kamu melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam." (QS. Al-Anbiya': 107).
"Di sini tidak ada perbedaan antar ras atau bangsa, orang-orang terpilih; keturunan Ibrahim atau keturunan Daud; Hindu, Yahudi atau bukan; Arab atau Iran, Turki atau Tajik, Eropa atau Asia, kulit putih atau kulit berwarna, Bang-sa Aria atau Semit, Mongol atau Afrika, Amerika, Austra-lia atau Polenesia. Bagi setiap orang dan makhluk yang mempunyai tanggung jawab spiritual, semua prinsipnya adalah sama." (Abdullah Yusuf Ali)

Yesus Melakukan Diskriminasi
Rasul sebelum Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam menasihatkan para murid-muridnya: "... jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing" (yang berarti non-Yahudi). "Dan,jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi" (Matius 7:6). Penulis kitab tersebut sepakat untuk mencatat bahwa Kristus hidup dengan murid-murid-nya. Dalam hidupnya dia tidak mengajarkan pada non-Yahudi. Buktinya dia telah menolak seorang wanita bukan Yahudi yang hendak mengikuti acara spiritualnya. ("Wanita itu seorang Yunani" Mark 7: 26). Lalu ketika acara Paskah di Yerusalem, sewaktu Yesus dan murid-muridnya sedang berkumpul, beberapa orang Yunani yang mendengar acara tersebut datang dan ingin bergabung dengan mereka, tetapi Yesus memberi "cold shoulder" seperti yang dituliskan Yohanes:

"Di antara mereka yang berangkat untuk beribadah pada hari raya itu terdapat beberapa orang Yunani.
Orang-orang itu pergi kepada Philipus, yang berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya: "Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus".
Philipus pergi memberitahukannya pada Andreas; Andreas dan Philipus menyampaikannya kepada Yesus" (Yohanes 12: 20-23).

Pemujaan Diri
Ayat-ayat berikutnya bahkan tidak menyebutkan keso-pan-santunan "Jika ya, hendaklah kamu katakan ya; atau jika tidak hendaklah kamu katakan tidak." (Matius 5:37). Mereka melanjutkan dengan pujian pada dirinya sendiri: "Tetapi Yesus menjawab mereka, katanya: 'Telah tiba saatnya anak manusia dimuliakan'… " (Yohanes 12: 23)

Standar Tertinggi
Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak per-nah bisa melakukan kebebasan seperti itu. Ingat, bagaimana Allah Yang Maha Besar mengingatkan Beliau tentang etika. Bahkan hal itu dilakukan melalui seorang yang buta (lihat: "Beliau Bermuka Masam"). Sebagai seorang utusan universal, Allah membentuk Beliau dengan standar yang mulia:
"Dan, sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. (QS Al-Qalam: 4).
Dan; dimanakahnn ladang missinya? Seluruh umat ma-nusia!"
Dan; tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam." (QS Al-Anbiya': 107).

Utusan Sedunia
Ini bukanlah basa basi belaka. Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam melaksanakan apa yang diajarkannya. Di antara sahabat-sahabatnya yang pertama dan orang-orang yang baru masuk Islam, ada yang bukan keturunan Arab se-perti Bilal (Abbasia), Salman (Iran) dan Abdullah bin Salaam (Yahudi). Orang yang sinis mungkin akan mengatakan bah-wa hal itu hanya kebetulan saja, tetapi apa yang bisa mereka katakan tentang kenyataan sejarah bahwa sebelum Beliau meninggal, Beliau mengirim 5 surat ke 5 negara-negara seki-tarnya untuk mengajak mereka menerima Islam sebagai agamanya.
1. Kaisar Iran
2. Raja Mesir
3. Negus Abbasia (Ethiopia)
4. Kaisar Heraclius di Konstaninopel
5. Raja Yaman

Jadi Beliau memberi contoh untuk melengkapi missi-nya, "Kebesaran tujuan", mengumpulkan seluruh umat manusia dalam satu kesatuan. Apakah ada contoh lain yang menunjukkan kesatuan di antara agama yang lain? Muham-mad Shallallahu Alaihi wa Sallam hanya memberikan kebenaran yang diberikan Allah melalui dirinya.
2. Keterbatasan Peralatan
Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam dilahirkan tanpa sendok perak di mulutnya. Hidupnya dimulai dengan dukungan yang pas-pasan. Ayahnya telah meninggal ketika beliau lahir. Ibunya meninggal ketika usianya baru enam ta-hun. Beliau yatim piatu pada usia yang sangat muda. Kakek-nya memeliharanya setelah itu, tetapi 3 tahun kemudian, kakeknya meninggal dunia. Kemudian Beliau diasuh oleh pamannya Abu Thalib dan membantu pamannya dengan menggembala sapi dan kambing. Meskipun miskin, yatim piatu, Beliau mempunyai kepribadian yang religius dan Anda pasti kagum terhadap apa yang terdapat dalam dirinya.

Ibrahim Alaihis-salam yang merupakan nenek moyang dari Musa Alaihis-salam, Yesus dan Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah anak dari seorang pengusaha yang sukses pada jaman itu. Musa Alaihis-salam dibesarkan di is-tana Fir'aun. Yesus meskipun digambarkan sebagai "Tukang kayu dan anak dari tukang kayu" dilengkapi dengan pela-jaran dan peralatan. Petrus, Philipus, Andreas dan lain-lain semuanya merupakan peralatan dan mereka mengikutinya untuk melindunginya, bukan karena dia mempunyai "halo" di atas kepalanya, tetapi karena pakaiannya yang bagus dan sikapnya yang mirip bangsawan. Dia menguasai rumah besar di Yerusalem bersama dengan murid-muridnya. Selama masa panen, dia akan mendapat sumbangan bahan makan-an; Anda bisa mendengar celaan beliau kepada Yahudi yang materialistis.

Dan ketika orang banyak menemukan Yesus di sebe-rang laut itu, mereka berkata kepadanya, "Rabbi, bilamana engkau tiba disini?
Yesus menjawab mereka, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari aku bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang" (Yohanes 6: 25-26).
Tidak Ada Yang Ditawarkan
Muhammad Shallallahu Alalhi wa Sallam tidak mem-punyai roti atau daging untuk ditawarkan pada pengikutnya. Yang bisa Beliau tawarkan adalah hidupnya yang miskin, yang penuh dengan cobaan dan kesengsaraan selama di du-nia tetapi kesenangan dan kebahagiaan dari Allah di akhirat nanti. Kehidupan Rasulullah seperti buku yang terbuka yang menjadi panutan yang menunjukkan bagaimana karakter dirinya dan integritasnya terhadap tujuan hidup, kesung-guhan dan semangatnya terhadap kebenaran yang beliau ajarkan. Mr. Stanley Lane mengagumi sikap dan kejujuran-nya seperti yang dikatakannya sebagai berikut:

"Dia adalah orang yang bersemangat terhadap nilai--nilai yang mulia dan antusias ini menjadi garam bagi dunia, yang menjaga manusia dari kerusakan hidup mereka.
Semangat ini kadang-kadang digunakan dengan salah karena digabungkan menjadi alasan bagi tindakan yang salah. Tapi tidak dengan Muhammad. Beliau bersemangat ketika semangat diperlukan untuk menyalakan dunia dan semangat ini adalah mulia untuk alasan yang mulia.
Beliau adalah orang yang membahagiakan bagi orang yang mengakui kebenaran akan kebenaran hidup.

Beliau adalah utusan dari satu Tuhan dan tidak pernah dalam hidupnya, beliau melupakan siapa dirinya dan tugas yang dibebankan pada dirinya. Beliau membawa berita kepada umatnya untuk meninggikan martabat manusia ber-sama dengan kerendahan hati dan pengetahuan dari kele-mahan dirinya."
Mungkin mudah untuk mengakui bahwa Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam diberkahi dengan sejumlah sumber daya manusia. Kenyataannya rintangan banyak menghambat jalannya. Tetapi bagaimana dengan keberun-tungan yang diperolehnya diakhir pelayanannya selanjutnya? Kita akan biarkan seorang missionaris Kristen menjawab bahwa,

"Dia adalah gabungan dari Kaisar dan Paus. Tetapi dia adalah Paus tanpa keinginan menjadi Paus, dan Kaisar tanpa tentara kerajaan. Tanpa tentara, tanpa bodyguard, tan-pa sebuah istana, tanpa pendapatan tetap. Jika ada orang yang mempunyai hak untuk mengatakan bahwa dia diatur oleh tuhan yang benar, itu adalah Muhammad dimana dia mempunyai kekuatan tanpa peralatan dan tanpa dukungan." (R. Bosworth Smith, dalam Mohammed and Moham-medanism, London 1874, halaman 92).
Kelemahannya adalah kekuatannya. Buktinya adalah walaupun Beliau tidak mempunyai peralatan yang mendu-kungnya, tetapi Beliau tetap yakin pada Allah dan Allah Yang Maha Pengasih tidak membiarkannya sendiri. Keberhasilan-nya mencengangkan semua orang. Bisakah kita mengatakan bahwa hasil kerjanya adalah hasil kerja Allah? Dan, Muham-mad Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah sebagai alat-Nya?

3. Hasil YangMengagumkan
Dalam istilah Thomas Carlyle --- "Seorang laki-laki melawan semua orang" untuk seratus dua puluh ribu pada musim haji pertama. Berapa banyak lagi sesudahnya, laki--laki, wanita dan anak-anak yang menjadi pengikutnya? Pada 12 Rabiul Awal, tahun ke-11 Hijriah, tepatnya 8 Juni 632 Masehi, Rasulullah menghembuskan napas terakhir menuju "tempat tertinggi di sisi Allah" (Ibnu Hisham).
Umarbin Khattab RadhiyallahuAnhu (salah seorang sahabat Beliau) setelah mendengar berita tentang meninggal-nya Rasulullah sangat terkejut dan berteriak "Jika ada yang mengatakan bahwa Muhammad telah meninggal, saya akan memenggal kepalanya!" Abu Bakar Shiddiq Radhiyallahu Anhu membenarkan bahwa Rasulullah benar telah mening-gal dan dia mengingatkan Umar dengan kata-kata, "Muham-mad Shallallahu Alaihi wa Sallam telah meninggal dunia. Bagi mereka yang menyembah Muhammad" Dia melanjut-kan, "ketahuilah bahwa Muhammad sudah meninggal, te-tapi bagi mereka yang menyembah Allah, ketahuilah bahwa Allah hidup selamanya!"

Mendengar perkataan ini; Umar bin Khattab Radhi-yallahuAnhu kembali sadar. Bisakah laki-laki yang akhirnya menjadi Khalifah Islam yang kedua, pada saat itu memba-yangkan bahwa empat belas abad kemudian ada satu milyar lebih pengikut Muhammad? Bisakah dia membayangkan bahwa agama Rasulullah menjadi agama yang paling cepat berkembang di dunia?"
Kristen telah dimulai 600 tahun sebelum Islam. Orang Kristen mengaku bahwa pengikut agama Kristen secara statistik melebihi pengikut agama-agama lain. Ini adalah benar, tetapi mari kita lihat gambaran yang benar.

"Di dunia ini, ada lebih banyak yang mengaku sebagai Kristen daripada mengaku Muslim, tetapi lebih banyak yang berlaku sebagai Muslim daripada berlaku sebagai Kristen. " {R.VC. Bodley (orang Amerika) dalam The Messenger: The life of Muhammad (Rasul: Kehidupan Muhammad), USA, 1969}.
Saya mengerti bahwa Mr. Bodley mencoba mengata-kan pada kita bahwa di dunia ini ada orang-orang yang ketika diadakan sensus, mereka mengaku bahwa agama mereka adalah Kristen. Ini tidak berarti mereka menganut keperca-yaan Kristen. Mereka sebenarnya adalah Atheis atau 'bush -Baptist' dan menentang Yahudi, Hindu atau Muslim. Wa-lau berasal dari Kristen, mereka tidak mau mengaku dirinya Kristen. Dari segi pandang bahwa seseorang yang melaksa-nakan apa yang mereka percayai, maka lebih banyak Islam di dunia ini dibandingkan Kristen.

Berdasarkan urutan waktu, Islam berada 600 tahun di belakang Kristen, tetapi secara mengagumkan, Islam berkembang dengan cepat. "Satu Milyard". Ini gambaran tentang keunggulan dan kesungguhan penganut Islam.
Berdasarkan ketiga standar objektif (a) "Kebesaran Tujuan" (b) "Keterbatasan Peralatan" dan (c) "Keunggulan Hasil", apakah Lamartine mempunyai calon lain yang lebih agung daripada Muhammad ShalIallahu Alaihi wa Sallam? Dan, dia secara lebih jauh, mempesonakan pembacanya de-ngan mengemukakan sifat-sifat Muhammad yang dia kagumi yaitu "... Ahli filsafat, ahli pidato, rasul, pemimpin negara, pejuang, pencetus ide-ide, penemu keyakinan yang rasional, penemu 20 kekaisaran di bumi dan menjadikannya menjadi satu kekaisaran spiritual, dia adalah Muhammad. Berdasarkan semua standar kebesaran dan kejayaan yang bisa diukur, kita bisa bertanya, apakah ada orang lain yang lebih besar dari beliau?" Tidak! Muhammad adalah orang yang paling agung yang pernah hidup!" Menurut Lamartine ahli sejarah berkebangsaan Perancis. Dan firman Allah:

"Dan, Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. " (QS. Alam Nasyrah: 4)
Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya.
Kualitas Kebaikan Hati
Propagandis Kristen menyombongkan diri bahwa dalam sejarah umat manusia tidak ada yang paling baik hati dan pemaaf dibandingkan Yesus, yang sewaktu disalib ber-kata,
"Yesus berkata, 'Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yangmereka Iakukan', " (Lukas 23: 34).
Kedengarannya luar biasa, dari empat penulis resmi Kitab Injil, hanya Lukas yang diilhami oleh Roh Kudus untuk menuliskan kata-kata di atas. Ketiga penulis yang lain, Matius, Markus dan Yohanes tidak pernah mendengar kata--kata tersebut atau mereka merasa bahwa kata-kata itu tidak terlalu penting untuk dicatat. Lukas bukanlah salah satu dari dua belas murid terpilih Yesus. Berdasarkan Injil revisi dari 'Revised Standard Version' (RVS: versi revisi standar), kata--kata tersebut tidak ada dalam catatan asli yang berarti bahwa kata-kata tersebut merupakan tambahan yang tidak resmi.

Dalam versi King James baru (diterbit ulang oleh Tho-mas Nelson Publisher tahun 1984), dikatakan bahwa kata--kata itu 'bukanlah original teks' dari catatan Lukas. Dengan kata lain bahwa kata-kata tersebut dibuat oleh beberapa orang yang fanatik. Meskipun pernyataan itu tidak otentik, kita mengetahui bahwa itu menunjukkan keimanan sese-orang dan sifat pemaaf dari pemimpinnya.
Karena sifat pemaaf merupakan sesuatu yang berhar-ga, orang yang memaafkan harus berada dalam posisi pe-maaf. Jika korban dari ketidakadilan masih berada dalam genggaman musuhnya dan dalam posisi tersebut dia berte-riak, "Saya maafkan Kamu!" Itu tidak akan berarti apa-apa. Akan tetapi apabila korban ketidakadilan itu sudah terlepas dari genggaman musuh dan menang melawan musuh tersebut, dan dalam posisi tersebut ia berkata, "Ya, saya maafkan kamu", barulah itu berarti sangat besar

Sifat Pemaaf Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Berlawanan sekali pernyataan maaf dari "Salib" de-ngan sejarah pertumpahan darah penaklukan kota Mekkah oleh Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, dihadapan sahabat-sahabatnya.
"Kota yang telah memperlakukannya dengan sangat kejam, menindas, mengutuk dirinya dan pengikutnya, bera-da di bawah kakinya kini. Orang-orang yang dulu menindas dan menganiaya dirinya dengan tanpa belas kasihan seka-rang berada di bawah belas kasihan beliau. Tetapi di saat kemenangannya, segala kesalahan mereka dimaafkan dan mereka dibebaskan untuk tetap tinggal di Makkah." {Sayed Amir Ali dalam Spirit of Islam (Semangat Islam) }.

Sebelum beliau membebaskan mereka untuk tetap tinggal di kota tersebut, Beliau bertanya kepada mereka "Apa yang kamu harapkan dari tanganku hari ini?" Orang-orang yang telah mengenal Beliau bahkan sejak masa kanak-kanak itu berkata, "Kemurahan hati, wahai saudara dan kepona-kanku!" Air mata keluar dari kedua mata Rasulullah dan Beliau berkata, "Saya akan berbuat seperti apa yang diper-buat Yusuf pada saudara-saudaranya. Kalian boleh bebas pergi!"
Dan, sekarang peristiwa seperti ini tidak ada persama-annya yang lain dalam sejarah dunia. Sekelompok demi sekelompok manusia datang dan masuk Islam. Firman Allah yang menggambarkan sifat agung Rasulullah:

"Sesungguhnya telah ada pada (din) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu."
Seperti yang Lamartine katakan, "Berdasarkan semua standar kebesaran dan kejayaan yang bisa diukur, kita bisa bertanya, apakah ada orang lain yang lebih besar dari beliau?"
Saya ulangi, kita juga bisa mengatakan sekali lagi, "Ti-dak! Tidak ada manusia yang lebih agung dari Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah orang yang paling agung yang per-nah hidup!"

Sejauh ini, pahlawan kita mendapat penghormatan dan penghargaan dari banyak non-Muslim yang berasal dari berbagai agama dan berbagai bidang intelektual. Tetapi semuanya masih belum lengkap tanpa putusan Yesus - penda-hulu Muhammad. Kita sekarang akan melihat standarnya dalam menganalisa kebesaran.
Yohanes Pembaptis
Yahanes Pembaptis seperti yang dalam dunia Islam dikenal sebagai Yahya Alaihis-salam adalah Rasul yang sejaman dengan Al-Masih. Mereka adalah sepupu. Ini ada-lah apa yang dikatakan Al-Masih tentang sepupunya itu:

Aku berkata kepadamu, "Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis" (Matius 11: 11 ).
Setiap anak manusia 'dilahirkan oleh seorang perem-puan'. Dengan kenyataan ini berarti Yohanes Pembaptis le-bih besar daripada Musa, Daud, Sulaiman, Ibrahim atau Isaiah. Tak satu pun dari nabi keturunan Bani Israel ini ma-suk. Apa yang membuat Yohanes lebih besar dibanding Nabi yang lain?
Itu tak mungkin karena mukjizatnya sebab tak satu pun ayat di Injil yang mencatatnya. Itu tak mungkin karena ajarannya, karena dia tidak membawa hukum atau peraturan baru. Lalu apa yang membuatnya besar? Mudah, karena dia adalah pembawa berita, pembawa tanda-tanda dari berita gembira akan kedatangan A1-Masih. Inilah yang membuat Yohanes Pembaptis menjadi besar tetapi Yesus mengaku bahwa dirinya lebih agung dibandingkan yang paling agung (misalnya Yohanes). Mengapa?

"Tetapi aku mempunyai kesaksian yang lebih penting daripada kesaksian Yohanes yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepadaku supaya aku melaksanakan Nya." (Yohanes 5: 36).
Jadi "persaksian" yang diberikan Tuhan Yang Maha Besarlah yang membuat Yesus lebih besar daripada Yohanes. Berdasarkan standar dari Al-Masih ini, kita menemukan bahwa:
1. Yohanes Pembaptis adalah Nabi yang paling besar di anta-ra Nabi-nabi keturunan Bani Israel, karena dia pembawa berita kedatangan Al-Masih (Yesus). Hampir sama, Yesus adalah lebih besar daripada Yohanes karena dia pembawa berita kedatangan "Roh kebenaran, Pembawa Kebahagia-an" yang akan mengantarkan umat manusia kepada sega-la kebenaran (Dari Kitab Injil, Yohanes pasal 16)
2. Keuskupan, missi Yesus, atau "Pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Nya supaya dilaksanakan-Nya" dibatasi menjadi penggembala kambing dari rumah Israel (Matius 15: 24), sedangkan missi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah universal. Beliau telah diberitahukan,

"Dan, tiadalah Kami mengutus kamu melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam" (QS Al--Anbiya': 107).
Dalam menjaga tugas besarnya, Muhammad selalu menyampaikan Firman-Nya kepada orang-orang yang mau mendengarnya, tanpa perbedaan ras, kelas atau keturunan. Beliau menerima mereka semua dalam agama Tuhan tanpa diskriminasi. Beliau tidak pernah berpikir untuk membeda-kan makhluk Tuhan menjadi "Anjing dan Babi" (Matius 7: 6) atau menjadi "Kambing dan Sapi" (Matius 25: 32). Beliau adalah utusan dari Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan rahmat bagi seluruh umat manusia, dan Beliau tidak pernah lupa dengan missinya bahkan di saat akhir hidupnya.

Menjelang akhir hayatnya, ketika beliau bisa melihat kembali masa lalu yang susah dan berbahaya, dan masa sekarang yang penuh dengan kesuksesan, Beliau sekarang merasa bisa menikmati hidup dengan tenang dan rileks.
Tetapi tidak buat Beliau! Tidak ada waktu untuk beristirahat atau bersantai bagi dirinya. Masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Allah Subhanahu wa Ta'ala mengingatkannya,
"Dan, Kami tidak mengutus kamu melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi keba-nyakan manusia tiada mengetahui." (QS. Saba': 28).

Bagaimana Beliau menanggapi tugas ini selama masa tuanya? Pada masa itu tidak ada peralatan komunikasi elek-tronik modern untuk mengatur tugasnya. Tidak ada teleks dan mesin facsimile yang bisa digunakan. Apa yang Beliau lakukan? Karena Beliau adalah seorang yang Ummi (buta hurufj, Beliau mendiktekan 5 surat-surat yang ditujukan pada Kaisar Konstantinopel, Raja Mesir, Negus Abbesinia, Raja Yaman dan Kaisar Iran. Beliau memanggil 5 sahabat-nya dan memberikan masing-masing 5 kuda Arab, lalu menugaskan mereka mengirim surat-surat tersebut untuk mengajak Raja-raja tersebut masuk dalam agama Allah.
Saya beruntung karena bisa melihat surat-surat tersebut di Museum Topkapi di Istambul, Turki. Surat-surat tersebut sudah berdebu! Turki sebenarnya mempunyai pengawet untuk kulit. tetapi surat-surat itu sudah terlalu lama. Surat itu dimulai, "Dari Muhammad Rasulullah, kepada Heraclius, Kaisar di Konstantinopel; Terimalah Is-lam dan Anda akan beruntung."

Diikuti oleh kalimat dalam Al-Qur'an:
"Katakanlah: 'Hai Ahli kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bah wa tidak kami sembah kecual iAllah dan tidak kita persekutukan dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita men-jadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah. Jika mereka berpalig maka katakanlah kepada me-reka, 'Saksikanlah, bahwa kami adalah orang orang yang berserah diri (kepada Allah)'… " (QS. Ali Imran: 64).

Setelah penyisipan ayat Al-Qur'an dalam surat terse-but, lalu diakhiri dengan ucapan selamat dan disegel dengan kalimat --- "Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Utusan-Nya."
Surat di Turki menimbulkan rasa penasaran dan keter-tarikan kita untuk menjaganya, tetapi penjagaannya juga sering dirusak oleh pelancong. Ayat-ayat Al-Qur'an yang sama juga berada di hampir setiap rumah Muslim, dibaca dan dibaca ulang ratusan kali, akan tetapi seringkali pembaca tidak mengamalkan apa yang dibacanya dalam kehidupan sehari-hari.

Kita teliti sekali lagi ayat-ayat di atas. Ayat ini dituju-kan kepada "Ahli Kitab" ---Yahudi dan Kristen. Tetapi sete-lah lebih dari seribu tahun, kita telah mengacuhkan bahwa tujuan umum dari ayat itu adalah untuk diri kita sendiri. Kita duduk mendengarkan ayat tersebut tetapi kita tidak melaksanakannya. Pengabaian ini akan terus berlanjut pada umat kita generasi selanjutnya.
Setelah lebih dari 14 abad, ayat-ayat Al-Qur'an masih tetap sama. Kita masih mendengar kalimat,

"Tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." (QS. Saba':28).
Ini adalah kesimpulan dari ayat yang turun 14 abad yang lalu. Ini adalah situasi yang sebenarnya dari dunia ke-agamaan. Pertanyaannya adalah, "Apakah ada yang berbeda sekarang ini?" Tidak ada sama sekali! Sekarang ini lebih ba-nyak Musyrik di dunia ini daripada orang yang percaya pada Allah Yang Maha Esa.
Apakah ada harapan untuk merubah situasi ini?
Allah menugaskan Rasul-Nya, lalu Dia memerintah-kan kita sekarang melalui ayat pertama dari surat Muddats-tsir (surat 74):

A. Hai orang-orang yang berkemul (berselimut),
"Seperti biasa, ada beberapa pengertian dari ayat ini (termasuk yang di atas), tiga pemikiran itu adalah:
1. Suatu peristiwa atau individu tertentu yang ditunjuk. Rasulullah sedang merenungkan diri dengan menggunakan selimut, Beliau sedang memikirkan bagaimana menyampaikan wahyu Allah dan menyiarkan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan Yang Benar. Hatinya selalu bersih, tetapi sekarang kegiatan menyiarkan agama Allah akan bertentangan dengan kebiasaan kaumnya selama ini. Pekerjaannya sebagai utusan Allah adalah pekerjaan yang paling sesuai dengan kepribadiannya, tetapi tidak akan ada balasan dan penghargaan yang dapat diharapkan dari masyarakatnya. Tetapi sebaliknya, diperlukan banyak kesabaran, dan kepuasan hati akan diperoleh dari Allah.

2. Suatu pelajaran spiritual umum sedang diajarkan. Tahap yang hampir sama dalam tingkatan hidup setiap laki-laki yang baik, dimana dalam hidup Rasulullah adalah contoh yang universal.
3. Anjuran tentang adanya khayalan mistik yang lebih Kaum sufi mengerti, bahwa dengan berselimut dan berkemul, keadaan lebih menyenangkan, yang diperlukan bagi fisik kita pada suatu tahap. Tetapi kita akan segera bangkit dan sifat dasar kita akan menegaskan diri sendiri. Walaupun itu tidak membawa keberuntungan dan penghargaan dari orang-orang, tetapi akan membawa keberuntungan dari Tuhan.

B. Bangunlah; lalu berilah peringatan
C. Dan Tuhanmu Agungkanlah
D. Dan pakaianmu bersihkanlah
E. Dan perbuatan dosa (menyembab berhala) tinggalkanllah
Rujz atau Rijz berarti penyembahan dan biasanya juga berarti pemujaan. Mungkin di sana ada idola yang disebut Rujz. Tetapi sekararig ini, bisa berarti luas menjadi men-tal yang melawan pemujaan yang benar atau tahap kera-guan.
F. Dan janganlah kamu membeli (dengan maksud) mem-peroleh (balasan) yang lebih banyak.

Menurut kebiasaan, jika kamu memberi adalah agar me-nerima apa yang berharga bagimu lebih dari apa yang kamu berikan. Tetapi jangan mengharapkan apa-apa dari penerima. Kamu melayani Tuhan dan Makhluk Tuhan.
G. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah. Kemauan kita untuk melayani Tuhan memerlukan kesa-baran dan kita harus menunjukkan konsistensi dalam pelayanan kita. Karena kita yakin, kita tahu bahwa Dia-lah Yang Maha Besar, Maha Bijaksana dan Maha Kuasa dan segala sesuatu pasti akan baik. (Abdullah Yusuf Ali).

Bagi bangsa Arab secara umum dan khususnya bagi Rasulullah "selimut" adalah penutup untuk melindungi ma-tahari, angin dan pasir. Dia berarti harus bersiap-siap, menyingsingkan lengan baju untuk menyelesaikan tugasnya. Meskipun sebagian besar Muslim di dunia tidak menutupi dirinya dengan selimut, dalam kehidupan sehari-hari, mere-ka mengenakan mantel untuk menutup rasa rendah diri.
"Apa yang bisa kita lakukan untuk membuat cahaya Ilahi bersinar menerangi kegelapan di sekitar kita?

Pertama-tama kita harus membiarkannya bersinar da-lam diri kita yang sebenarnya. Dengan adanya sinar tersebut dalam lubuk hati kita, kita bisa berjalan dengan langkah yang yakin dan mantap. Kita dengan rendah hati dapat melanjut-kan langkah-langkah yang berat dan membimbing langkah--langkah kita. Bukan kita, tetapi cahaya yang akan membim-bing! Tetapi oh! Kesenangan menemukan cahaya dan untuk mengatakan pada saudara kita; 'Saya juga berada dalam kegelapan, kesusahan dan akhirnya saya telah menemukan kebahagiaan dan takdir yang menyenangkan!' Lalu, harus-kah kita mengajak saudara kita, dengan berjalan berdam-pingan dalam jalan Tuhan, dengan saling membantu dan kerjasama, dan sepenuh hati berdoa, diikuti dengan tindak-an. Itu adalah maksud baik Allah yang bisa dilakukan oleh kita bersama-sama." (Abdullah Yusuf Ali.).

"Tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui." (QS. Saba': 28).
Lalu Sabda Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam kepada siapapun kami memohonkan rahmat bagi semua dan selamanya. Amien.
LAMPIRAN I
Beliau mencapai tingkat keunggulan dengan kesem-purnaannya
Beliau menerangi kegelapan (dunia) dengan cahaya-nya
Kesempurnaan adalah semua kualitasnya
Rahmat bagi dirinya dan keturunannya
(Shaikh Sa'di Sheeraazi)
LAMPIRAN II
Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam yang Paling Agung

"Jika kebesaran tujuan
Keterbatasan Peralatan
Dan Hasil Yang Mengagumkan"
Adalah tiga kriteria dari kejeniusan manusia, siapa yang berani bertaruh apakah ada orang lain dalam sejarah modern yang lebih besar daripada Muhammad?
Hampir semua orang terkenal menciptakan senjata--senjata, hukum-hukum dan kerajaan-kerajaan. Mereka me-nemukan, yang semuanya tidak lebih dari kekuatan materi yang mudah hancur di depan mata. Muhammad menghasil-kan tidak hanya tentara, undang-undang, kekaisaran, rakyat dan menyatukan jutaan orang, altar-altar, dewa-dewa, aga-ma-agama, ide-ide, kepercayaan-kepercayaan dan roh-roh.

Sebagai dasar dari suatu buku, setiap huruf menjadi hukum, Beliau menciptakan nasionalisme spiritual yang menyatukan orang-orang dari berbagai bahasa dan ras.
Ide Tuhan Yang Maha Esa, yang dikemukakan di te-ngah-tengah teologi yang
menakjubkan adalah suatu keajaib-an yang sering diucapkan yang mengubah semua pemujaan terhadap nenek moyang dan tahayul.
Ibadahnya yang terakhir, komunikasi mistik dengan Tuhan, kematiannya, kejayaan setelah kematiannya; semua-nya membuktikan bahwa Beliau memiliki kemampuan un-tuk memberikan ajaran agama. Ajaran ini mempunyai 2 po-kok, yaitu: Keesaan Allah dan Keberadaan Allah;

"....Ahli filsafat, ahli pidato, rasul, pemimpin negara pejuang, pencetus ide-ide, penemu keyakinan yang rasional, penemu 20 kekaisaran di bumi dan menjadikannya menjadi satu kekaisaran spiritual, dia adalah Muhammad. Berdasar-kan semua standar kebesaran dan kejayaan yang bisa diukur, kita bisa bertanya, apakah ada orang lain yang lebih besar dari beliau?"
(Lamartine, Sejarah Turki, Paris, 1854, volume II, halaman 276-277)
LAMPIRAN III
JULES MASSERMAN, PSYKOANALIS AMERIKA
TIME, 15 Juli, 1974

Pemimpin harus memenuhi tiga fungsi ---Menyedia-kan kesejahteraan bagi pengikutnya, menyediakan organisasi sosial di mana rakyatnya merasa aman, dan menyediakan mereka dengan suatu bentuk kepercayaan. Orang-orang se-perti Pasteur dan Salk adalah pemimpin dalam fungsi yang pertama.
Orang-orang seperti Gandhi dan Confucius, di satu pi-hak, dan Alexander, Caesar dan Hitler di pihak lain, adalah pemimpin yang memenuhi fungsi yang kedua atau mungkin yang ketiga. Yesus dan Buddha memenuhi fungsi ketiga. Mungkin pemimpin yang terbesar sepanjang waktu adalah Muhammad yang mengkombinasikan ketiga fungsi. Untuk kriteria yang sama, Musa menduduki tempat kedua.

LAMPIRAN IV
"Kesetiaan dikatakan menjadi sifat manusia. Yang membuat perbedaan antara manusia beradab dengan yang tidak beradab. Tetapi kesetiaan yang sejati, merupakan pem-bawaan sejak lahir. Yang menandai seorang teman sejati. Pada manusia, hal ini jarang ditemukan!" (Suatu sajak Afrika Selatan).

1 komentar:

  1. tau kah anda tentang kematian muhammad???
    tau kah anda sejarah muhammad???
    simak sisi negative nya dan bandingkan isa almasih.

    BalasHapus